Salat Ghaib untuk Khashoggi di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
A
A
A
RIYADH - Puluhan ribu jamaah menjalankan Salat Ghaib di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk jurnalis pengkritik rezim Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Salat yang digelar hari Jumat (16/11/2018) tersebut digelar untuk jenazah yang tidak ada.
Salat Ghaib juga digelar di Masjid Fatih di Istanbul, Turki dan Masjid Finsbury Park di London, Inggris.
Salat digelar sehari setelah Jaksa Penuntut Umum Saudi menuntut hukuman mati dengan eksekusi pancung terhadap lima pelaku utama pembunuhan Khashoggi. Kejaksaan mengakui bahwa wartawan itu memang dibunuh dan dimutilasi di konsulat pada 2 Oktober lalu.
Fatih Oke, seorang teman Khashoggi, mengatakan keluarga wartawan yang dibunuh tim skuat Riyadh itu tetap menuntut keadilan.
"Hari ini kita ingin menghormati jiwanya, jika kita dapat menghormati jiwanya, kita akan bahagia. Tetapi kebutuhan kita tidak akan berakhir dengan pemakaman in absentia ini, kami mencari keadilan nyata untuk jiwa Jamal, keluarganya, untuk jurnalisme, di dunia," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Di London, imam masjid setempat yang menyampaikan khotbah khusus pada Salat Jumat yang dihadiri ratusan orang, adalah seorang pembangkang Saudi yang sekarang tinggal di Inggris.
"Setelah mendengar Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, bahwa umat Islam di seluruh dunia melakukan doa pemakaman (Salat Ghaib), kami percaya bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah menanggapi," kata Anas Altikriti, CEO Asosiasi Muslim Inggris.
Jaksa Penuntut Umum Saudi pada hari Kamis mengumumkan akan menuntut hukuman mati bagi lima tersangka utama dalam pembunuhan Khashoggi. Jaksa tidak merilis nama lima tersangka utama itu, namun dua di antaranya dilaporkan merupakan pejabat senior yang terkait erat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Riyadh tetap menegaskan bahwa Pangeran Mohammed tidak ada hubungannya dengan pembunuhan itu, meski klaim tersebut disambut skeptis di luar negeri.
Di Istanbul, para pelayat mengangkat tangan mereka dalam doa di luar Masjid Fatih. Seorang imam juga membaca ayat-ayat Alquran di bawah tenda yang didirikan untuk melindunginya terhadap hujan. Teman-teman Khashoggi juga hadir membacakan doa.
"Apa yang kami dengar kemarin dari jaksa penuntut umum Saudi bukanlah keadilan yang kami harapkan atau tunggu, tetapi mewakili ketidakadilan itu sendiri," kata Ayman Nour, seorang politikus liberal Mesir.
Seorang penasihat untuk Presiden Turki Tayyip Erdogan menyerukan agar Pangeran Mohammed menjauhkan diri dari proses hukum.
"Tidak ada kesempatan untuk melanjutkan pengadilan yang independen dari Putra Mahkota di Arab Saudi," kata Yasin Aktay, seperti dikutip Reuters.
Selama berminggu-minggu, keluarga Khashoggi telah mendesak pemerintah Saudi dan Turki untuk menemukan jenazahnya dan menyerahkannya untuk dimakamkan. Namun, jaksa Saudi mengatakan keberadaan jasad wartawan itu tidak diketahui.
Salat Ghaib juga digelar di Masjid Fatih di Istanbul, Turki dan Masjid Finsbury Park di London, Inggris.
Salat digelar sehari setelah Jaksa Penuntut Umum Saudi menuntut hukuman mati dengan eksekusi pancung terhadap lima pelaku utama pembunuhan Khashoggi. Kejaksaan mengakui bahwa wartawan itu memang dibunuh dan dimutilasi di konsulat pada 2 Oktober lalu.
Fatih Oke, seorang teman Khashoggi, mengatakan keluarga wartawan yang dibunuh tim skuat Riyadh itu tetap menuntut keadilan.
"Hari ini kita ingin menghormati jiwanya, jika kita dapat menghormati jiwanya, kita akan bahagia. Tetapi kebutuhan kita tidak akan berakhir dengan pemakaman in absentia ini, kami mencari keadilan nyata untuk jiwa Jamal, keluarganya, untuk jurnalisme, di dunia," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Di London, imam masjid setempat yang menyampaikan khotbah khusus pada Salat Jumat yang dihadiri ratusan orang, adalah seorang pembangkang Saudi yang sekarang tinggal di Inggris.
"Setelah mendengar Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, bahwa umat Islam di seluruh dunia melakukan doa pemakaman (Salat Ghaib), kami percaya bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah menanggapi," kata Anas Altikriti, CEO Asosiasi Muslim Inggris.
Jaksa Penuntut Umum Saudi pada hari Kamis mengumumkan akan menuntut hukuman mati bagi lima tersangka utama dalam pembunuhan Khashoggi. Jaksa tidak merilis nama lima tersangka utama itu, namun dua di antaranya dilaporkan merupakan pejabat senior yang terkait erat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Riyadh tetap menegaskan bahwa Pangeran Mohammed tidak ada hubungannya dengan pembunuhan itu, meski klaim tersebut disambut skeptis di luar negeri.
Di Istanbul, para pelayat mengangkat tangan mereka dalam doa di luar Masjid Fatih. Seorang imam juga membaca ayat-ayat Alquran di bawah tenda yang didirikan untuk melindunginya terhadap hujan. Teman-teman Khashoggi juga hadir membacakan doa.
"Apa yang kami dengar kemarin dari jaksa penuntut umum Saudi bukanlah keadilan yang kami harapkan atau tunggu, tetapi mewakili ketidakadilan itu sendiri," kata Ayman Nour, seorang politikus liberal Mesir.
Seorang penasihat untuk Presiden Turki Tayyip Erdogan menyerukan agar Pangeran Mohammed menjauhkan diri dari proses hukum.
"Tidak ada kesempatan untuk melanjutkan pengadilan yang independen dari Putra Mahkota di Arab Saudi," kata Yasin Aktay, seperti dikutip Reuters.
Selama berminggu-minggu, keluarga Khashoggi telah mendesak pemerintah Saudi dan Turki untuk menemukan jenazahnya dan menyerahkannya untuk dimakamkan. Namun, jaksa Saudi mengatakan keberadaan jasad wartawan itu tidak diketahui.
(mas)