Khashoggi Hilang, Erdogan: Materi Hilang, Konsulat Dicat Ulang

Selasa, 16 Oktober 2018 - 23:51 WIB
Khashoggi Hilang, Erdogan:...
Khashoggi Hilang, Erdogan: Materi Hilang, Konsulat Dicat Ulang
A A A
ANKARA - Jamal Khashoggi , wartawan Arab Saudi pengkritik rezim kerajaan hilang sejak memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan curiga karena beberapa bagian di konsulat tersebut sudah dicat ulang.

Pernyataan pemimpin Turki itu muncul setelah para investigator memeriksa kantor misi diplomatik tersebut.

Menurut Erdogan, beberapa zat yang dicari polisi Turki di Konsulat Saudi di Istanbul sudah hilang. "Penyelidikan sedang mencari ke banyak hal seperti bahan beracun dan materi yang dilenyapkan dengan mengecatnya," ujar Erdogan, Selasa (16/10/2018), seperti dikutip Reuters.

Erdogan tidak memperluas pengungkapannya. "Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan yang akan memberi kita pendapat yang masuk akal sesegera mungkin," katanya.

Sebelumnya, tim forensik Turki menghabiskan sembilan jam mencari petunjuk dan sampel DNA yang dapat menjelaskan hilangnya Khashoggi secara misterius. Sumber pemerintah Turki meyakini wartawan Washington Post dibunuh di kantor misi diplomatik Saudi.Baca Juga: CNN: Saudi Akui Khashoggi Terbunuh dalam Interogasi yang Gagal
Pengungkapan Erdogan ini memicu spekulasi bahwa Saudi diduga telah menghancurkan bukti-bukti penting di situs itu tersebut. Spekulasi itu didorong oleh rekaman yang menunjukkan dua wanita dan seorang pria membawa peralatan pembersih melewati pintu depan konsulat. Kebetulan atau tidak, "pembersih" itu memasuki gedung pada hari di mana tim gabungan Turki dan Arab Saudi datang ke konsulat.

Sementara itu, seorang pejabat tingkat tinggi Turki mengatakan bahwa polisi telah menemukan bukti-bukti tertentu selama melakukan penyelidikan di Konsulat Saudi. Sekitar sembilan jam, para polisi Turki menggeledah kantor misi diplomatik tersebut.

Pejabat itu berbicara kepada The Associated Press dalam kondisi anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang penyelidikan.

Sebelumnya, CNN melaporkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di dalam interogasi yang gagal di konsulat. Menurut laporan media Amerika Serikat tersebut, interogasi itu mengarah pada penculikan Khashoggi dari Turki.

Khashoggi sudah setahun terakhir tinggal di pengasingan di Amerika Serikat dan Turki. Dia selama ini gencar mengkritik Kerajaan Saudi terutama Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman terkait kebijakan luar negeri Riyadh. Blokade Qatar dan perang di Yaman menjadi salah satu kebijakan Riyadh yang dikritik wartawan tersebut.

Dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk memperoleh dokumen perceraiannya dengan mantan istri. Dokumen itu dia butuhkan karena akan menikah dengan perempuan Turki.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)