Rusia Bela Program Rudal Balistik Iran

Sabtu, 22 September 2018 - 16:18 WIB
Rusia Bela Program Rudal...
Rusia Bela Program Rudal Balistik Iran
A A A
MOSKOW - Rusia telah menolak syarat negosiasi pencabutan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dengan imbalan penghentian pengembangan program rudalnya. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa program tersebut adalah hak berdaulat Iran yang tidak dapat ditangani dengan prinsip diktatorial.

Ini adalah tanggapan Moskow terhadap pernyataan AS tentang perlunya negosiasi baru untuk membahas masalah nuklir Iran dan program-program Teheran untuk mengembangkan rudal balistik.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, negaranya berpegang pada posisinya terhadap program Teheran untuk mengembangkan kemampuan misilnya.

"Semua masalah mengenai ini harus ditangani dan diselesaikan jauh dari tekanan politik dan militer," tegasnya.

"Kami telah menelepon dan akan selalu menyerukan penyelesaian masalah dalam hubungan internasional melalui negosiasi dan perjanjian," imbuhnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (22/9/2018).

Namun, diplomat Rusia itu membiarkan pintu terbuka untuk diskusi jika Teheran setuju untuk menempatkan masalah itu di atas meja.

"Jika pihak-pihak yang terlibat (AS dan sekutunya di satu sisi dan Iran di sisi lain) menunjukkan kesediaan untuk membahas masalah ini di meja perundingan, kami akan mengambil sikap yang tidak bias, tetapi kami yakin bahwa setiap upaya untuk menggunakan politik atau tekanan ekonomi, apalagi militer, tidak akan berfungsi,” tuturnya.

Utusan AS untuk Iran, Brian Hook, mengatakan bahwa negaranya mengupayakan perjanjian baru dengan Iran, termasuk dua program nuklirnya untuk pengembangan rudal balistik. Dia menunjukkan bahwa Teheran tidak tertarik dalam negosiasi meskipun pernyataan Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang kesiapan mereka untuk bertemu dengan kepemimpinan Iran.

Baca Juga: AS Bakal Negosiasikan Perjanjian Nuklir Baru dengan Iran

Sejak mengumumkan penarikan negaranya dari kesepakatan nuklir Iran pada bulan Mei, Trump telah memulai proses untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran. Dia percaya bahwa perjanjian “P5 + 1” pada 2015 lalu tidak cukup dan memiliki kesenjangan yang perlu dinegosiasi ulang, merujuk pada program rudal Iran.
(ian)
Berita Terkait
Rusia Kecam AS karena...
Rusia Kecam AS karena Lontarkan Ancaman pada Iran Soal Nuklir
Rusia: AS Tidak Akan...
Rusia: AS Tidak Akan Berhasil Perpanjang Embargo Senjata Iran
Lima Tahun Kesepakatan...
Lima Tahun Kesepakatan Nuklir, Iran: Tidak akan Ada Negosiasi Ulang
Iran Tegaskan Siap Respon...
Iran Tegaskan Siap Respon Keras Setiap Pelanggaran Kesepakatan Nuklir
Iran Blokir Inspeksi...
Iran Blokir Inspeksi ke Situs Nuklir
Rusia Desak AS Bertindak...
Rusia Desak AS Bertindak Lebih Aktif untuk Bantu Hidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir Iran
Berita Terkini
Profil Sheikha Jawaher,...
Profil Sheikha Jawaher, Istri Pertama Emir Qatar yang Pernah Serukan Boikot Haji ke Makkah
4 menit yang lalu
Profil 3 Istri Emir...
Profil 3 Istri Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani, Salah Satunya Pernah Serukan Boikot Haji
17 menit yang lalu
Perang Antariksa Bukan...
Perang Antariksa Bukan Isapan Jempol! NATO Khawatir Rusia Simpan Senjata Nuklir di Satelit
56 menit yang lalu
Korea Utara Bikin Kapal...
Korea Utara Bikin Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih, Berikut Penampakannya
1 jam yang lalu
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
2 jam yang lalu
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
3 jam yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved