Lavrov: AS-Iran Harus Ciptakan Langkah Seirama untuk Selamatkan Kesepakatan Nuklir

Rabu, 10 Maret 2021 - 22:13 WIB
loading...
Lavrov: AS-Iran Harus...
Lavrov sebut Iran dan Amerika Serikat (AS) dapat mengembangkan langkah-langkah yang disinkronkan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Foto/REUTERS
A A A
ABU DHABI - Rusia berpikir bahwa Iran dan Amerika Serikat (AS) dapat mengembangkan langkah-langkah yang disinkronkan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Hal itu diutarakan Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov.

Berbicara pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed di Abu Dhabi, Lavrov menuturkan, kedua negara harus menciptakan langkah senadadan bersama-sama, secara bertahap menyelamatan kesepakatan nuklir.

"Untuk menyelesaikan tantangan langsung ini, kami merasa lebih mungkin untuk mengembangkan langkah-langkah yang sinkron, simultan, tahap demi tahap yang harus diambil oleh Iran dan AS," ucap Lavrov.

"Karena saat ini, jika kita tetap berdiskusi tentang siapa yang harus menjadi yang pertama. untuk kembali ke kewajiban mereka, negosiasi bisa berlangsung selamanya," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Rabu (10/3/2021).

Lavrov menekankan bahwa Moskow menyambut baik niat Washington untuk kembali ke kesepakatan nuklir. Meski, jelas Lavrov, AS sampai saat ini berus merealisasikan niat tersebut.

"AS sedang mencari cara untuk melakukannya. Beberapa orang mengatakan semakin keras bahwa JCPOA harus dipulihkan dalam format yang diperbarui dan dimodernisasi. Seperti yang Anda ketahui, mereka menyebutkan perlunya berdiskusi program rudal Iran, kebijakan regional Iran di negara-negara tetangganya dan di Timur Tengah, dan Wilayah Afrika Utara secara keseluruhan," ungkapnya.

"Rusia yakin bahwa tidak perlu membebani tujuan pemulihan JCPOA secara penuh dengan beberapa masalah dan masalah lain, meskipun itu penting," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa konferensi keamanan di kawasan Teluk Persia yang diusulkan oleh Rusia dapat menjadi platform untuk membahas pemulihan kesepakatan nuklir.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
Kisah WNI Terjebak di...
Kisah WNI Terjebak di Kashmir Saat Tragedi Pahalgam yang Tewaskan 26 Wisatawan
11 WNI Terjebak di Kashmir...
11 WNI Terjebak di Kashmir Pasca-Penembakan Tewaskan 26 Orang: Allah Lindungi Kami!
Rekomendasi
Politikus PDIP Ungkap...
Politikus PDIP Ungkap Ada Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta
Dihantam Tarif Trump,...
Dihantam Tarif Trump, Arus Modal Keluar dari Indonesia Capai Rp46,7 Triliun
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
Berita Terkini
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
1 jam yang lalu
10 Paus Gereja Katolik...
10 Paus Gereja Katolik yang Hidup Sezaman dengan Nabi Muhammad
1 jam yang lalu
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
2 jam yang lalu
3 Kota Judi di Kamboja...
3 Kota Judi di Kamboja yang Telan Puluhan Korban Warga Negara Indonesia
3 jam yang lalu
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
4 jam yang lalu
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
4 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved