AS Terkucil, Negara Peserta Perjanjian Nuklir Iran Bertemu di Wina

Selasa, 01 September 2020 - 14:49 WIB
loading...
AS Terkucil, Negara Peserta Perjanjian Nuklir Iran Bertemu di Wina
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WINA - Negara-negara peserta perjanjian nuklir Iran bertemu di Wina, Austria, saat Amerika Serikat (AS) mendesak sanksi internasional terhadap Teheran diberlakukan kembali dan embargo senjata diperpanjang.

Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia sedang berjuang untuk menyelamatkan perjanjian penting tahun 2015 dengan Iran , yang secara progresif meningkatkan aktivitas nuklirnya sejak tahun lalu.

Teheran menegaskan pihaknya berhak melakukannya di bawah kesepakatan - yang memberikan keringanan sanksi dengan perjanjian Iran mengurangi program nuklirnya - menyusul penarikan AS dari perjanjian pada 2018 dan penerapan kembali sanksi.

"Peserta kesepakatan nuklir memiliki banyak topik untuk dibahas," kata Duta Besar Rusia untuk Organisasi Internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, di Twitter seperti dilansir dari AFP, Selasa (1/9/2020).

Pertemuan tersebut akan dipimpin oleh pejabat senior Uni Eropa Helga-Maria Schmid dengan wakil menteri luar negeri atau direktur politik dari Inggris, China, Prancis, Jerman, Iran dan Rusia yang hadir.

Sebelumnya, pada pekan lalu, badan energi atom Iran menyetujui inspektur pengawas nuklir PBB untuk mengunjungi dua situs yang dicurigai menjadi lokasi kegiatan yang tidak diumumkan pada awal 2000-an.(Baca: Iran Akhirnya Izinkan IAEA Kunjungi Dua Lokasi yang Dicurigai )

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi telah melakukan perjalanan ke Iran pada perjalanan pertamanya sejak menduduki jabatan teratas tahun lalu dan setelah berbulan-bulan meminta akses.

Menurut seorang diplomat, dibutuhkan waktu tiga bulan untuk mendapatkan hasil dari kunjungan tersebut. Ini berisiko menjadi masalah baru dengan Iran jika sesuatu yang tidak dideklarasikan dan terkait nuklir ditemukan.

Mark Fitzpatrick, seorang pengamat dari Institut Internasional untuk Kajian Strategis (IISS), mengatakan kesepakatan pekan lalu tentang akses membuat Iran secara umum sejalan dengan seluruh dunia, melawan Amerika Serikat yang terisolasi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu memblokir upaya AS untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap Iran, sementara Washington juga gagal menggalang dukungan yang cukup untuk memperpanjang embargo senjata yang akan mulai berakhir sejak Oktober.(Baca: Presiden DK PBB Indonesia Hentikan Langkah Sanksi AS pada Iran )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)