Presiden Kosovo: Israel Akui Kami, Saya Buka Kedutaan di Yerusalem

Sabtu, 22 September 2018 - 13:23 WIB
Presiden Kosovo: Israel...
Presiden Kosovo: Israel Akui Kami, Saya Buka Kedutaan di Yerusalem
A A A
PRISTINA - Presiden Kosovo, Hashim Thaci, mengatakan jika Israel mengakui negaranya maka ia akan menempatkan kedutaannya di Yerusalem. Ini adalah tawaran perdagangan yang nyata untuk memperkuat legitimasi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan Kosovo mendapat pengakuan sebagai negara yang sah di panggung internasional.

Sejumlah negara besar dunia masih belum mengakui Kosovo sebagai sebuah negara dalam satu dekade sejak deklarasi kemerdekaan sepihak dari Serbia pada Februari 2008. Sebanyak 117 dari hampir 200 negara di dunia mengakui Kosovo sebagai negara independen.

Dari jumlah tersebut adalah 113 dari 193 (58.5%) negara anggota PBB, 23 dari 28 (82%) negara anggota Uni Eropa UE, 25 dari 29 (86%) negara anggota NATO, dan 36 dari 57 (63%) negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengakui Kosovo.

"Hubungan Republik Kosovo dengan AS sangat bagus. Saya bertemu dengan Presiden Trump, dan pendekatannya kepada kami sama dengan presiden sebelumnya. AS mendukung masa depan Kosovo 100 persen," kata Thaci kepada Vizion Plus, sebuah kantor berita di Albania.

"Jika Kosovo diakui oleh Israel, saya akan membuka kedutaan Kosovo di Yerusalem," tambah Thaci seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (22/9/2018).

Israel sendiri tidak mengakui Kosovo. Bahkan negara Zionis ini punya masalah sendiri dalam hal pengakuan internasional, kurang dari 31 anggota PBB

Posisi Israel yang tidak mengakui Kosovo sama seperti China, Rusia, Spanyol, India, Maroko, Ukraina dan lainnya.

Thaci mengatakan bahwa sehubungan dengan pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan relokasi kedutaan AS di sana dari Tel Aviv, Kosovo tidak akan pernah memilih menentang kepentingan AS. Tidak jelas di mana Kosovo akan memiliki kesempatan untuk mengeluarkan suara tidak setuju terhadap AS, karena negara ini bukan anggota PBB. Kosovo telah berusaha untuk bergabung dengan PBB, tetapi oposisi Rusia dan Cina telah menggagalkan upaya-upayanya.

Israel telah mendesak negara-negara lain untuk mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dengan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem, namun hanya Guatemala dan Paraguay yang melakukannya. Namun pemerintahan baru Paraguay, yang berkuasa pada Agustus lalu, dengan cepat membalikkan kedutaan mereka kembali ke Tel Aviv.

Baca Juga: Paraguay Batal Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem, Israel Kesal

Dalam pidatonya pada bulan Juni, Presiden Ceko Milos Zeman secara bercanda mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menawarkan kediamannya di Yerusalem kepadanya jika Republik Ceko membuka kedutaan di kota itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)