Israel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Kosovo yang Mayoritas Muslim

Sabtu, 05 September 2020 - 10:50 WIB
loading...
Israel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Kosovo yang Mayoritas Muslim
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara selama pertemuan dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti di Gedung Putih, Washington, 4 September 2020. Foto/REUTERS/Leah MIllis
A A A
TEL AVIV - Kosovo , negara mayoritas Muslim, memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel . Sedangkan Serbia akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Kedua momen itu terjadi selama pembicaraan ketiga pihak yang difasilitasi Amerika Serikat (AS) di Washington.

Kantor pers Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pengakuan negaranya atas Kosovo pada hari Jumat, menjadikan Israel negara anggota ke-98 PBB yang mengakui bekas provinsi Serbia tersebut. Sebaliknya, Kosovo mengakui negara Israel dan menjadikannya sebagai salah satu dari segelintir negara mayoritas Muslim yang melakukannya. (Baca: Kosovo dan Serbia Buka Kedubes di Yerusalem, Netanyahu: Terima Kasih Trump )

Langkah itu diumumkan ketika Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih untuk membahas normalisasi hubungan ekonomi mereka, dua dekade setelah konflik yang menghancurkan di antara mereka berakhir dengan kampanye pemboman NATO melawan Serbia.

"Sungguh, ini bersejarah," kata Trump, yang berdiri di samping kedua pemimpin tersebut di Oval Office pada hari Jumat, seperti dikutip Reuters, Sabtu (5/9/2020). “Saya berharap untuk pergi ke kedua negara dalam waktu yang tidak terlalu lama.”

Selain itu, lanjut Trump, Vucic setuju untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Presiden Trump sendiri telah memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018, sebuah langkah yang membuat marah warga Palestina—yang mengklaim kota itu sebagai ibu kota mereka dan menganggap kehadiran Israel di sana sebagai pendudukan. (Baca juga: Dorong Kosovo dan Serbia Dirikan Kedutaan di Yerusalem, Palestina Kecam Trump )

Bulan lalu, Trump memediasi normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) yang membuat UEA membatalkan undang-undang boikot Israel yang sudah berlaku selama puluhan tahun. Normalisasi hubungan itu dengan imbalan penghentian pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat Palestina.

Saat penerbangan langsung pertama antara Israel dan UEA lepas landas pada akhir Agustus, Netanyahu mengisyaratkan lebih banyak kesepakatan yang akan datang antara negara-negara Muslim dan Israel. Trump juga membuat klaim serupa pada hari Jumat."Lebih banyak negara Islam dan Arab akan segera menyusul!," katanya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)