Peringatkan Potensi Krisis Regional, AS Samakan Nikaragua dengan Suriah

Kamis, 06 September 2018 - 15:51 WIB
Peringatkan Potensi Krisis Regional, AS Samakan Nikaragua dengan Suriah
Peringatkan Potensi Krisis Regional, AS Samakan Nikaragua dengan Suriah
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) menyatakan kerusuhan sipil di Nikaragua merupakan ancaman terhadap keamanan kawasan itu. AS menyebut penindasan pemerintah terhadap aksi protes berisiko menciptakan eksodus luar biasa yang mirip dengan Venezuela atau Suriah.

Lebih dari 300 orang telah tewas dan 2.000 orang terluka akibat tindak kekerasan oleh polisi dan kelompok bersenjata di Nikaragua dalam aksi protes sejak April lalu. Protes dipicu oleh rencana pemerintah Presiden Daniel Ortega mengurangi tunjangan kesehatan yang berujung kegagalan.

Protes segera meningkat menjadi sikap oposisi yang lebih luas terhadap Ortega, yang telah menjabat Presiden sejak 2007. Ia juga menjabat sebagai presiden selama dekade 1980-an ketika menjadi tokoh antagonis dalam Perang Dingin AS selama perang sipil Nikaragua.

Dalam pidato di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar AS Nikki Haley mengatakan bahwa situasi di Nikaragua terus memburuk. Hal itu bisa menyebabkan lonjakan migran yang melarikan diri ke negara-negara tetangga.

"Ketika hak asasi manusia ditolak, kekerasan dan ketidakstabilan akan menyebar ke perbatasan," katanya, membandingkan Nikaragua dengan Venezuela, yang telah melihat lebih dari 1,6 juta orang pergi sejak 2015, menurut badan pengungsi PBB UNHCR.

“Dengan berlalunya setiap hari, Nikaragua berjalan lebih jauh ke jalan yang sudah diketahui,” imbuh Haley.

“Ini adalah jalan yang diambil Suriah. Ini adalah jalan yang diambil oleh Venezuela,” tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/9/2018).

Pada pertemuan Dewan Keamanan, pemerintah Nikaragua menolak pendapat Haley. Sementara Ortega mengingatkan pendukung yang bersorak bahwa Amerika Serikat memiliki sejarah "ekspansionis" di negara Amerika Tengah.

“Apa yang kita katakan kepada Amerika Serikat? Jika mereka ingin membantu rakyat Nikaragua, jika mereka ingin berkontribusi untuk perdamaian, hal terbaik yang dapat mereka lakukan, dan seharusnya mereka lakukan, tidak mengganggu di Nikaragua, dan menghormati Nikaragua,” kata Ortega di Ibu Kota Managua.

Pada pertemuan itu, perwakilan untuk negara tetangga Kosta Rika mengatakan bahwa negara itu telah melihat "peningkatan signifikan" dalam permintaan suaka dari Nikaragua sejak protes dimulai. Total 12.830 dalam delapan bulan pertama tahun ini.

Itu artinya jika dibandingkan dengan 5,5 juta pengungsi yang dilanda perang Suriah, jumlah yang hampir setara dengan seluruh penduduk Nikaragua.

"Ada konsensus dalam hal ini (Dewan) bahwa Nikaragua tidak mewakili ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata menteri luar negeri Nikaragua Denis Moncada.

Moncada menyebut Nikaragua sebagai model keamanan di kawasan itu dalam pertempuran melawan kejahatan terorganisasi, dan mengatakan bahwa pencantumannya dalam agenda adalah pelanggaran hukum internasional.

Perwakilan dari Rusia, Bolivia, dan Venezuela mendukung pemerintah Nikaragua dengan menyatakan bahwa situasi di negara itu tidak merusak stabilitas kawasan.

Pekan lalu, delegasi hak asasi manusia PBB merilis laporan yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan pembunuhan di luar hukum oleh polisi Nikaragua, penghilangan, penahanan sewenang-wenang dan contoh-contoh penyiksaan dan kekerasan seksual.

Tak lama setelah itu, pemerintah Nikaragua memerintahkan pengusiran terhadap delegasi hak asasi manusia PBB.

Baca Juga: Nikaragua Usir Tim HAM PBB
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5109 seconds (0.1#10.140)