AS Melihat Idlib sebagai Eskalasi Konflik Berbahaya

Sabtu, 01 September 2018 - 09:15 WIB
AS Melihat Idlib sebagai Eskalasi Konflik Berbahaya
AS Melihat Idlib sebagai Eskalasi Konflik Berbahaya
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa serangan militer rezim Suriah di Idlib akan berubah jadi konflik yang berbahaya. Washington siap bertindak melawan rezim Damaskus jika menggunakan senjata kimia.

Pernyataan Washington itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael "Mike" Pompeo.

Sekadar diketahui, Provinsi Idlib dan daerah sekitarnya adalah wilayah terbesar terakhir yang dikuasai pemberontak anti-Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sebuah sumber di Damaskus mengatakan kepada Reuters bahwa rezim Assad sedang mempersiapkan serangan bertahap untuk merebut kembali provinsi itu dari tangan pemberontak.

"AS melihat ini sebagai eskalasi konflik yang sudah berbahaya," kata Pompeo dalam sebuah posting di Twitter, yang dikutip Reuters, Sabtu (1/9/2018).

Dalam tweet-nya, mantan direktur CIA ini mengecam Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov karena membela rezim Suriah dan Rusia untuk menyerang Idlib.

Lavrov mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah Suriah memiliki hak untuk mengusir militan keluar dari Idlib. Menurutnya, perundingan masih berlanjut untuk membangun koridor kemanusiaan di provinsi itu.Baca Juga: AS Dilaporkan Sudah Susun Target Serangan di Suriah
Departemen Luar Negeri mengatakan perwakilan khusus AS untuk Suriah, James Jeffrey, akan melakukan perjalanan ke Israel, Yordania, dan Turki dari Sabtu hingga Selasa.

"Jeffrey dan delegasinya akan menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat akan menanggapi setiap serangan senjata kimia yang dilakukan oleh rezim Suriah," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

"Mereka juga akan menanggapi tuduhan serius Rusia tentang rencana internasional untuk melancarkan serangan senjata kimia di Suriah," lanjut departemen tersebut.

PBB pada Kamis lalu meminta Rusia, Iran dan Turki mencegah pertempuran di Idlib yang akan memengaruhi jutaan warga sipil. PBB khawatir baik kelompok militan pemberontak maupun rezim Suriah akan menggunakan klorin sebagai senjata kimia di Idlib.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem mengatakan pasukan pemerintah akan bertindak lebih jauh ke wilayah Idlib utara yang dikuasai pemberontak. Dia menegaskan, pasukan pemerintah tidak memiliki dan tidak akan menggunakan senjata kimia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3795 seconds (0.1#10.140)