AS Dilaporkan Sudah Susun Daftar Target Serangan di Suriah

Sabtu, 01 September 2018 - 07:59 WIB
AS Dilaporkan Sudah Susun Daftar Target Serangan di Suriah
AS Dilaporkan Sudah Susun Daftar Target Serangan di Suriah
A A A
WASHINGTON - Militer dan intelijen Amerika Serikat (AS) sudah menyusun daftar target awal yang akan mereka serang sebagai tanggapan atas insiden senjata kimia lain di Suriah. Hal itu diungkap para pejabat pemerintah Amerika Serikat kepada CNN.

Salah seorang pejabat mengatakan, militer siap untuk menanggapi dengan sangat cepat, setiap saat, jika Presiden Donald Trump memutuskan untuk meluncurkan serangan lainnya terhadap pemerintah Suriah.

Namun, sejauh ini belum ada keputusan yang diambil Trump. Para ahli intelijen sudah mengumpulkan data penargetan dari apa yang mereka gambarkan sebagai fasilitas senjata kimia.

Laporan itu muncul ketika Pentagon terlibat dalam perang informasi habis-habisan untuk menyangkal semua pernyataan yang mengacu pada potensi serangan senjata kimia oleh kelompok teroris untuk memfitnah rezim Presiden Bashar al-Assad di Idlib.

Rusia menyebut serangan senjata kimia oleh kelompok teroris untuk menyudutkan rezim Assad itu sebagai "serangan bendera palsu".

Namun, militer AS menuduh Moskow menyebarkan kebohongan. Washington tetap menyatakan, informasi soal serangan senjata kimia di Idlib akan digunakan sebagai pembenaran serangan AS baru terhadap rezim Suriah.

"Rusia baru-baru ini meluncurkan kampanye disinformasi terkonsentrasi untuk mendiskreditkan Amerika Serikat, mitra internasional dan sekutu. Secara khusus, Rusia telah menyarankan bahwa sebagai dalih untuk serangan Amerika Serikat terhadap rezim Assad, organisasi kemanusiaan di Suriah sedang merencanakan serangan senjata kimia. Ini tidak masuk akal," kata juru bicara Pentagon, Sean Robertson pada hari Jumat.

Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa bahan kimia yang akan digunakan dalam "serangan bendera palsu" telah dikirim ke teroris di daerah itu dengan bantuan kelompok White Helmets, yang dituduh Moskow memiliki hubungan dengan teroris.

Para pejabat AS yang dikutip CNN menyatakan keprihatinannya bahwa pasukan Rusia di wilayah Suriah kemungkinan sudah bersiap untuk menembak jatuh rudal AS, sehingga menggagalkan serangan Washington terhadap Damaskus.

Pada hari Sabtu (1/9/2018), militer Rusia akan memulai latihan militer berskala besar selama seminggu di Laut Mediterania dengan melibatkan 25 kapal perang, pesawat jet tempur dan pesawat pembom strategis.

Moskow telah menjelaskan bahwa latihan militer itu diambil sebagai langkah-langkah keamanan tambahan di tengah ketegangan yang meningkat di Provinsi Idlib, yang digambarkan rezim Suriah sebagai "sarang teroris".

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tidak ada keraguan bahwa para ekstremis di Idlib sedang mempersiapkan serangan kimia "bendera palsu". Menurutnya, Moskow sudah menyerahkan bukti itu kepaa PBB dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW). Rusia juga memberikan bukti itu kepada AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4963 seconds (0.1#10.140)