Operasi Militer Koalisi AS Tewaskan 1.061 Warga Sipil
A
A
A
WASHINGTON - Setidaknya 1.061 warga sipil telah dikonfirmasi tewas di Suriah dan Irak sebagai hasil dari kampanye koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk memberangus ISIS. Demikian laporan Gabungan Joint Task Force - Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR).
"Berdasarkan informasi yang tersedia, CJTF-OIR menilai setidaknya 1.061 warga sipil telah secara tidak sengaja dibunuh oleh serangan Koalisi sejak dimulainya Operasi Inherent Resolve," kata laporan itu.
"Sejumlah 216 laporan masih terbuka," sambung laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (31/8/2018).
Angka terbaru laporan tersebut mencakup semua korban sipil dari awal kampanye pada Agustus 2014 hingga Juli 2018. Periode ini koalisi pimpinan AS melakukan total 29.920 serangan.
Pada Juli 2018, serangan koalisi menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, berdasarkan analisis tiga laporan yang dianggap kredibel oleh pejabat AS. "Koalisi menetapkan bahwa 15 laporan korban sipil lainnya tidak dapat dipercaya," kata laporan itu.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri lebih dari 70 negara melakukan operasi militer terhadap kelompok teroris Daesh di Suriah dan Irak. Kegiatan koalisi AS di Irak dilakukan bekerja sama dengan pejabat Irak, tetapi di Suriah tidak diizinkan oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad atau Dewan Keamanan PBB.
"Berdasarkan informasi yang tersedia, CJTF-OIR menilai setidaknya 1.061 warga sipil telah secara tidak sengaja dibunuh oleh serangan Koalisi sejak dimulainya Operasi Inherent Resolve," kata laporan itu.
"Sejumlah 216 laporan masih terbuka," sambung laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (31/8/2018).
Angka terbaru laporan tersebut mencakup semua korban sipil dari awal kampanye pada Agustus 2014 hingga Juli 2018. Periode ini koalisi pimpinan AS melakukan total 29.920 serangan.
Pada Juli 2018, serangan koalisi menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, berdasarkan analisis tiga laporan yang dianggap kredibel oleh pejabat AS. "Koalisi menetapkan bahwa 15 laporan korban sipil lainnya tidak dapat dipercaya," kata laporan itu.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri lebih dari 70 negara melakukan operasi militer terhadap kelompok teroris Daesh di Suriah dan Irak. Kegiatan koalisi AS di Irak dilakukan bekerja sama dengan pejabat Irak, tetapi di Suriah tidak diizinkan oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad atau Dewan Keamanan PBB.
(ian)