Taliban Kirim Anggota Senior ke Pembicaraan Damai di Moskow
A
A
A
KABUL - Taliban mengatakan akan mengirim anggota senior ke Rusia untuk pembicaraan damai di Afghanistan. Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya pemerintah Afghanistan menolak tawaran untuk menghadiri konferensi tersebut.
"Para pemimpin kami telah menerima undangan Rusia untuk berpartisipasi dalam pembicaraan perdamaian yang dipimpin Rusia," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/8/2018).
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan bahwa Moskow mengharapkan Taliban untuk ambil bagian dalam pembicaraan damai yang direncanakan akan dihelat pada 4 September mendatang. Pemerintah Rusia juga telah mengundang 12 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk ambil bagian dalam konferensi perdamaian Afghanistan.
Tetapi Washington dan Afghanistan mengatakan mereka tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.
Pembicaraan di Moskow akan menjadi partisipasi publik pertama Taliban di sebuah forum regional sejak mereka digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan setelah serangan 11 September di Amerika. Mereka diundang ke putaran pembicaraan sebelumnya di Rusia tapi tidak hadir.
Pembicaraan ini datang setelah gelombang kekerasan yang intens, tetapi juga di tengah meningkatnya penjangkauan diplomatik kelompok pemberontak itu dan serangkaian desakan perdamaian dari pemerintah Afghanistan.
Gencatan senjata pada bulan Juni, selama liburan Idul Fitri, menunjukkan antusias publik yang besar untuk mengakhiri perang. Ini juga menunjukkan Taliban memiliki komando dan kontrol atas ribuan militan yang tersebar di seluruh negeri.
"Para pemimpin kami telah menerima undangan Rusia untuk berpartisipasi dalam pembicaraan perdamaian yang dipimpin Rusia," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/8/2018).
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan bahwa Moskow mengharapkan Taliban untuk ambil bagian dalam pembicaraan damai yang direncanakan akan dihelat pada 4 September mendatang. Pemerintah Rusia juga telah mengundang 12 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk ambil bagian dalam konferensi perdamaian Afghanistan.
Tetapi Washington dan Afghanistan mengatakan mereka tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.
Pembicaraan di Moskow akan menjadi partisipasi publik pertama Taliban di sebuah forum regional sejak mereka digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan setelah serangan 11 September di Amerika. Mereka diundang ke putaran pembicaraan sebelumnya di Rusia tapi tidak hadir.
Pembicaraan ini datang setelah gelombang kekerasan yang intens, tetapi juga di tengah meningkatnya penjangkauan diplomatik kelompok pemberontak itu dan serangkaian desakan perdamaian dari pemerintah Afghanistan.
Gencatan senjata pada bulan Juni, selama liburan Idul Fitri, menunjukkan antusias publik yang besar untuk mengakhiri perang. Ini juga menunjukkan Taliban memiliki komando dan kontrol atas ribuan militan yang tersebar di seluruh negeri.
(ian)