Rusia Bantah Terlibat Serangan Racun Novichok di Inggris

Kamis, 05 Juli 2018 - 23:26 WIB
Rusia Bantah Terlibat...
Rusia Bantah Terlibat Serangan Racun Novichok di Inggris
A A A
MOSKOW - Rusia membantah terlibat dalam serangan racun Novichok terbaru yang menimpa sepasang warga Inggris. Sebelumnya, racun Novichok juga digunakan untuk menyerang mantan agen ganda Moskow dan putrinya beberapa waktu lalu.

Pasangan Charlie Rowley (45) dan Dawn Sturgess(44) ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah rumah di Amesbury, Wiltshire, pada akhir pekan lalu. Lokasi kejadian terbaru sekitar 10 mil dari tempat Sergei Skripal, mantan mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris, bersama putrinya Yulia diracuni.

"Ini adalah berita yang sangat mengganggu. Tentu saja, itu memicu kekhawatiran mendalam sehubungan dengan insiden serupa di Inggris," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip dari UPI, Kamis (5/7/2018).

Peskov mengatakan Inggris telah gagal memberikan bukti yang meyakinkan tentang keterlibatan Moskow dalam serangan itu dan mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang permintaan penjelasan Inggris.

Bantahan juga dikeluarkan Kedutaan Besar Rusia di Belanda.

“Bagaimana mereka berpikir bodoh (Rusia) akan menggunakan lagi yang disebut Novichok di tengah Piala Dunia FIFA dan setelah sesi khusus CSP…,” tulis Kedutaan Rusia dalam akun Twitternya seperti dikutip dari laman Time.

Sebelumnya Menteri Keamanan Inggris, Ben Wallace meminta Rusia untuk memberikan rincian tentang serangan agen saraf Novichok pada mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya. Rincian ini diminta London setelah adanya dua warga negara Inggris yang terkena racun yang sama.

Inggris menuduh Rusia meracuni Skripal dengan agen saraf Novichok. Mantan agen ganda itu menjadi korban pertama dari penggunaan senjata kimia di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.

"Rusia dapat menempatkan hak 'salah' ini, mereka dapat memberi tahu kami apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan dan mengisi beberapa celah penting yang kami coba kejar," kata Wallace dalam sebuah wawancara dengan BBC.

"Mereka (Rusia) adalah orang-orang yang bisa mengisi semua petunjuk untuk membuat orang tetap aman," sambungnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5403 seconds (0.1#10.140)