Tiga Tewas Dalam Aksi Penembakan di Swedia
A
A
A
MALMO - Tiga orang dilaporkan tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di kota Malmo, Swedia. Kepolisian Malmo menyatakan, aksi penembakan ini terkait dengan persaingan geng kriminal di kota itu.
Enam orang pria berusia antara 19 hingga 31 tahun ditembak di sebuah kafe internet di Malmo pada Senin malam. Kafe itu berlokasi hanya 100 meter dari kantor polisi distrik dekat pusat kota.
Polisi awalnya menyatakan dua orang tewas, sedangkan empat lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan tersebut. Namun, tidak lama berselang polisi menuturkan satu orang lainnya tewas dalam penembakan itu.
"Pria ketiga tewas pada hari ini setelah adanya penembakan yang terkait dengan geng di kota Malmo," kata kepala polisi Malmo, Stefan Sinteus dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (19/6).
"Orang-orang yang ditembak harus dianggap sebagai anggota geng dan terlibat dalam kejahatan terorganisasi yang serius di Malmo," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan, ada tiga hingga empat konflik yang terkait dengan geng di Malmo dan para korban termasuk salah satu faksi yang terlibat.
Tingkat pembunuhan di Swedia sejatinya tidak meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi penembakan dan kejahatan terkait geng terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kekerasan telah menjadi isu sentral dalam kampanye untuk pemilihan umum di Swedia, dengan Partai Demokrat Swedia yang populis dan paling kanan menghubungkan arus imigrasi yang meningkat dan integrasi yang buruk dari pendatang, sebagao penyebabnya meningkatnya kekerasan senjata.
Enam orang pria berusia antara 19 hingga 31 tahun ditembak di sebuah kafe internet di Malmo pada Senin malam. Kafe itu berlokasi hanya 100 meter dari kantor polisi distrik dekat pusat kota.
Polisi awalnya menyatakan dua orang tewas, sedangkan empat lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan tersebut. Namun, tidak lama berselang polisi menuturkan satu orang lainnya tewas dalam penembakan itu.
"Pria ketiga tewas pada hari ini setelah adanya penembakan yang terkait dengan geng di kota Malmo," kata kepala polisi Malmo, Stefan Sinteus dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (19/6).
"Orang-orang yang ditembak harus dianggap sebagai anggota geng dan terlibat dalam kejahatan terorganisasi yang serius di Malmo," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan, ada tiga hingga empat konflik yang terkait dengan geng di Malmo dan para korban termasuk salah satu faksi yang terlibat.
Tingkat pembunuhan di Swedia sejatinya tidak meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi penembakan dan kejahatan terkait geng terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kekerasan telah menjadi isu sentral dalam kampanye untuk pemilihan umum di Swedia, dengan Partai Demokrat Swedia yang populis dan paling kanan menghubungkan arus imigrasi yang meningkat dan integrasi yang buruk dari pendatang, sebagao penyebabnya meningkatnya kekerasan senjata.
(esn)