Teror Bom Surabaya, UE Sampaikan Belasungkawa kepada Korban
A
A
A
JAKARTA - Aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya menyita perhatian dunia internasional. Ucapan belasungkawa terhadap korban kekejaman aksi teroris itu pun terus mengalir.
Juru bicara Uni Eropa (UE) menyampaikan belasungkawa kepada para sahabat dan pihak keluarga korban yang tewas dalam tiga ledakan bom terpisah di gereja-gereja Kristen di Surabaya, Indonesia. Ia juga mengharapkan yang terbaik untuk pemulihan bagi pada korban luka.
"Serangan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah bertentangan dengan tradisi budaya keberagaman agama dan harmoni antar umat beragama di Indonesia," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (14/5/2018).
"Budaya ini merupakan sumber inspirasi untuk banyak pihak di berbagai belahan dunia, khususnya di saat-saat adanya ketegangan, seperti sekarang," sambungnya.
Lebih jauh, juru bicara UE mengatakan, lembaga itu akan terus bekerja sama erat dengan Indonesia dalam upayanya melawan terorisme dan radikalisme.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia di masa memprihatinkan ini," tukasnya.
Aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga menghantam tiga gereja di Surabaya. Aksi itu dilakukan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian keluarga yang menjadi pelaku berasal dari Surabaya dan diduga merupakan jaringan dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Juru bicara Uni Eropa (UE) menyampaikan belasungkawa kepada para sahabat dan pihak keluarga korban yang tewas dalam tiga ledakan bom terpisah di gereja-gereja Kristen di Surabaya, Indonesia. Ia juga mengharapkan yang terbaik untuk pemulihan bagi pada korban luka.
"Serangan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah bertentangan dengan tradisi budaya keberagaman agama dan harmoni antar umat beragama di Indonesia," katanya dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (14/5/2018).
"Budaya ini merupakan sumber inspirasi untuk banyak pihak di berbagai belahan dunia, khususnya di saat-saat adanya ketegangan, seperti sekarang," sambungnya.
Lebih jauh, juru bicara UE mengatakan, lembaga itu akan terus bekerja sama erat dengan Indonesia dalam upayanya melawan terorisme dan radikalisme.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia di masa memprihatinkan ini," tukasnya.
Aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga menghantam tiga gereja di Surabaya. Aksi itu dilakukan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian keluarga yang menjadi pelaku berasal dari Surabaya dan diduga merupakan jaringan dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
(ian)