Ilmuwan Palestina Ditembak Mati, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Minggu, 22 April 2018 - 18:30 WIB
Ilmuwan Palestina Ditembak...
Ilmuwan Palestina Ditembak Mati, Malaysia Tingkatkan Keamanan
A A A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia memberikan jaminan bahwa keamanan akan ditingkatkan pasca seorang ilmuwan asal Palestina ditembak mati. Mereka juga menegaskan tengah melakukan penyelidikan atas pembunuhan itu.

Kepala Polisi Nasional Malaysia, Mohamad Fuzi Harun, mengatakan keamanan telah ditingkatkan dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan motif dibalik pembunuhan Fadi al-Batsh.

"Ini adalah insiden yang tidak menguntungkan yang kami ingin hindari, tetapi itu telah terjadi," kata Fuzi pada konferensi pers.

"Saya memberikan jaminan bahwa kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan tingkat keamanan, terutama di Kuala Lumpur," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (22/4/2018).

Fuzi mengatakan al-Batsh telah tinggal di Malaysia selama lebih dari tujuh tahun dan merupakan penduduk tetap negara itu.

Ia memiliki gelar di bidang teknik elektro dan mengajar di sebuah universitas lokal, menurut Fuzi, yang mengatakan ia tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa al-Batsh adalah seorang ahli dalam pembuatan roket.

Dia mengatakan al-Batsh, yang melakukan perjalanan lokal dan luar negeri untuk berbicara tentang isu-isu Palestina, akan terbang ke Turki untuk konferensi ketika dia dibunuh.

Fuzi mengatakan, laporan saksi menunjukkan bahwa para penyerang memiliki ciri-ciri orang Eropa, tetapi itu terlalu dini untuk memastikan apakah agen asing terlibat dalam pembunuhan itu.

Kelompok non-pemerintah Humanitarian Care Malaysia mengatakan telah menunjuk al-Batsh sebagai imam selama beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah-masalah Palestina di Malaysia.

Polisi Malaysia mengatakan al-Batsh yang berusia 34 tahun ditembak mati oleh dua penyerang. Ia ditembak delapan kali saat menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh di Kuala Lumpur. Pelaku menggunakan sepeda motor.

Dari rekaman CCTV, korban tampaknya memang menjadi sasaran pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)