Bantah Klaim Menteri Israel, Malaysia: Kami Teguh Dukung Perjuangan Palestina
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia membantah komentar yang dilaporkan dibuat oleh Menteri Kerjasama Regional Israel , Issawi Frej. Ia mengklaim bahwa Malaysia bisa bergabung dengan Kesepakatan Abraham dan menormalkan hubungan dengan Israel.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengatakan, negaranya berdiri dengan komitmen yang teguh dalam mendukung perjuangan Palestina dan perjuangan melawan pendudukan Israel.
“Malaysia akan terus aktif mengejar agenda Palestina secara bilateral dan di berbagai platform regional dan internasional. Dukungan berkelanjutan Malaysia untuk perjuangan Palestina juga merupakan pengakuan atas aspirasi generasi baru pejuang dan aktivis Palestina,” tegas Abdullah, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/10/2021).
Saifuddin mengatakan, Malaysia akan terus memberikan dukungan politik dan moral, serta bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. “Kami juga akan memfasilitasi kerja organisasi masyarakat sipil Malaysia untuk Palestina,” lanjutnya.
Sebelumnya, Frej mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs Emirati Erem News yang diterbitkan Senin, bahwa Qatar, Tunisia, Oman, dan Malaysia dapat bergabung dengan Kesepakatan Abraham.
“Setiap negara Arab di Timur Tengah, bahkan negara yang bermusuhan, kami memiliki hubungan langsung dan tidak langsung dengan mereka. Saya melihat di cakrawala jauh bahwa semua negara di Timur Tengah akan berada dalam satu kesatuan," kata Frej.
Wawancara dilakukan selama kunjungannya baru-baru ini ke Uni Emirat Arab. Negara Teluk itu menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tahun lalu bersama dengan Bahrain, dengan tambahan Maroko dan Sudan.
Frej menyebut Kesepakatan Abraham sebagai "peristiwa bersejarah dan titik balik di seluruh wilayah." Pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump memprakarsai Kesepakatan Abraham pada September 2020.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengatakan, negaranya berdiri dengan komitmen yang teguh dalam mendukung perjuangan Palestina dan perjuangan melawan pendudukan Israel.
“Malaysia akan terus aktif mengejar agenda Palestina secara bilateral dan di berbagai platform regional dan internasional. Dukungan berkelanjutan Malaysia untuk perjuangan Palestina juga merupakan pengakuan atas aspirasi generasi baru pejuang dan aktivis Palestina,” tegas Abdullah, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/10/2021).
Saifuddin mengatakan, Malaysia akan terus memberikan dukungan politik dan moral, serta bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. “Kami juga akan memfasilitasi kerja organisasi masyarakat sipil Malaysia untuk Palestina,” lanjutnya.
Sebelumnya, Frej mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs Emirati Erem News yang diterbitkan Senin, bahwa Qatar, Tunisia, Oman, dan Malaysia dapat bergabung dengan Kesepakatan Abraham.
“Setiap negara Arab di Timur Tengah, bahkan negara yang bermusuhan, kami memiliki hubungan langsung dan tidak langsung dengan mereka. Saya melihat di cakrawala jauh bahwa semua negara di Timur Tengah akan berada dalam satu kesatuan," kata Frej.
Wawancara dilakukan selama kunjungannya baru-baru ini ke Uni Emirat Arab. Negara Teluk itu menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tahun lalu bersama dengan Bahrain, dengan tambahan Maroko dan Sudan.
Frej menyebut Kesepakatan Abraham sebagai "peristiwa bersejarah dan titik balik di seluruh wilayah." Pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump memprakarsai Kesepakatan Abraham pada September 2020.
(esn)