Malaysia Serukan Dalang Pembunuhan Ismail Haniyeh Harus Diadili

Rabu, 31 Juli 2024 - 16:40 WIB
loading...
Malaysia Serukan Dalang...
Malaysia menyerukan dalang pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh harus diadili. Foto/EPA
A A A
KUALA LUMPUR - Malaysia telah menyerukan penyelidikan segera dan menyeluruh atas pembunuhan pemimpin Hamas dan mantan perdana menteri Palestina Ismail Haniyeh. Kuala Lumpur juga meminta agar pelaku dan dalang pembunuhan Haniyeh agar diadili.

Kementerian Luar Negeri Malaysia, dalam sebuah pernyataan, mengatakan pemerintah telah dengan tegas mengutuk semua tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan yang ditargetkan, dan mendesak negara-negara yang cinta damai untuk ikut mengecam tindakan tersebut.

"Malaysia menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kami kepada anggota keluarga, serta kepada para pemimpin dan rakyat Palestina," demikian keterangan resmi Kemlu Malaysia.

"Insiden tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi dan memperkuat perlunya semua pihak untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif dan mengejar resolusi damai," imbuh Kemlu Malaysia.



Malaysia mendesak mereka yang bertanggung jawab untuk diadili dan agar semua pihak menahan diri sementara fakta-fakta seputar pembunuhan tersebut sedang ditetapkan.

Pernyataan tersebut juga mengatakan anggota delegasi Malaysia aman di Teheran, Iran, termasuk Ketua Dewan Rakyat Tan Sri Johari Abdul, yang menjadi perwakilan pada pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Kemlu Malaysia mengatakan Kuala Lumpur juga menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung perjuangan Palestina demi keadilan dan penentuan nasib sendiri.

"Malaysia mengakui peran dan kontribusi mendiang Ismail Haniyeh untuk membebaskan Palestina dan rakyatnya dari pendudukan ilegal Israel."

Haniyeh tewas bersama seorang pengawalnya dalam serangan Israel di kediamannya di Iran.

Hamas mengumumkan kematiannya, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan, tewas dalam serangan Zionis di kediamannya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden (Iran) yang baru."

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)