Bos CIA: Ratusan Tentara Rusia Tewas dalam Serangan AS di Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Calon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengkonfirmasi ratusan tentara Rusia tewas pasukan AS di Suriah awal tahun. Pompeo ditunjuk oleh Presiden Donald Trump untuk menggantikan Rex Tillerson yang dicopot beberapa waktu lalu.
Mike Pompeo, yang saat ini menjabat sebagai direktur CIA, memberikan konfirmasi sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang hubungan AS dengan Rusia. Serangan pada Februari lalu oleh pasukan khusus AS - diakui pada saat itu oleh pejabat Rusia dan Suriah tetapi sampai sekarang belum dikonfirmasi oleh AS - menargetkan pasukan Suriah pro-pemerintah yang bekerja bersama tentara bayaran Rusia.
"Di Suriah, sekarang, beberapa minggu yang lalu Rusia mendapatkan pertandingan mereka," kata Pompeo kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
"Beberapa ratus orang Rusia terbunuh," imbuhnya seperti dikutip dari Time, Jumat (13/4/2018).
Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa AS telah berkomunikasi dengan Rusia sebelum serangan itu dan tidak ada pasukan pemerintah Rusia yang terbunuh.
Konflik di Suriah yang telah berjalan selama tujuh tahun yang awalnya merupakan perang saudara berubah menjadi perang multi kelompok. Namun setelah kelompok ekstrimis ISIS hancur, konflik berubah menjadi perang proksi. Rusia dan Iran serta sekutunya berada di sisi Rezim Bashar al-Assad, sementara AS dan aliansinya berada di barisan pejuang Suriah.
Mike Pompeo, yang saat ini menjabat sebagai direktur CIA, memberikan konfirmasi sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang hubungan AS dengan Rusia. Serangan pada Februari lalu oleh pasukan khusus AS - diakui pada saat itu oleh pejabat Rusia dan Suriah tetapi sampai sekarang belum dikonfirmasi oleh AS - menargetkan pasukan Suriah pro-pemerintah yang bekerja bersama tentara bayaran Rusia.
"Di Suriah, sekarang, beberapa minggu yang lalu Rusia mendapatkan pertandingan mereka," kata Pompeo kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
"Beberapa ratus orang Rusia terbunuh," imbuhnya seperti dikutip dari Time, Jumat (13/4/2018).
Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa AS telah berkomunikasi dengan Rusia sebelum serangan itu dan tidak ada pasukan pemerintah Rusia yang terbunuh.
Konflik di Suriah yang telah berjalan selama tujuh tahun yang awalnya merupakan perang saudara berubah menjadi perang multi kelompok. Namun setelah kelompok ekstrimis ISIS hancur, konflik berubah menjadi perang proksi. Rusia dan Iran serta sekutunya berada di sisi Rezim Bashar al-Assad, sementara AS dan aliansinya berada di barisan pejuang Suriah.
(ian)