Turki: Rusia Kirim Sistem Rudal S-400 Juli 2019
A
A
A
ANKARA - Pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia untuk Turki dimajukan dari kurtal pertama 2020 menjadi Juli 2019. Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Turki untuk Industri Pertahanan Ismail Demir.
Kedua negara telah menandatangani kesepakatan pembelian sistem rudal S-400 Rusia pada bulan Desember lalu. Kesepakatan senilai USD2,5 miliar ini telah membuat sekutu-sekutu Turki di keanggotaan NATO geram. Amerika Serikat (AS) bahkan telah mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara.
"Kami membawa tanggal pengiriman dalam perjanjian yang ditandatangani dengan Rusia untuk menyediakan sistem S-400 dan mendapat tanggal Juli 2019," kata Demir di Twitter, seperti dikutip Reuters, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga: Putin Majukan Pengiriman S-400, Siap Bangun Reaktor Nuklir Turki
Komentarnya muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Ankara yang membahas pengiriman sistem pertahanan canggih itu dan rencana Moskow membangun reaktor nuklir pertama di Turki senilai USD20 miliar.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Ankara, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan memajukan tanggal pengiriman sistem rudal pertahanan S-400 tanpa merinci tanggalnya.
"Kami mempercepat produksi dan kami telah menyelesaikan harga, itu yang sangat penting," kata Putin. "Dalam hal memperpendek jadwal pengiriman, kami telah melakukan ini atas permintaan teman-teman dan mitra Turki kami," lanjut pemimpin Kremlin tersebut.
Menurutnya, tidak ada batasan politik atau strategis untuk berbagi teknologi yang pada akhirnya bisa melihat Turki untuk menghasilkan versi sendiri dari radar dan kompleks rudal tersebut.
Kedua negara telah menandatangani kesepakatan pembelian sistem rudal S-400 Rusia pada bulan Desember lalu. Kesepakatan senilai USD2,5 miliar ini telah membuat sekutu-sekutu Turki di keanggotaan NATO geram. Amerika Serikat (AS) bahkan telah mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara.
"Kami membawa tanggal pengiriman dalam perjanjian yang ditandatangani dengan Rusia untuk menyediakan sistem S-400 dan mendapat tanggal Juli 2019," kata Demir di Twitter, seperti dikutip Reuters, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga: Putin Majukan Pengiriman S-400, Siap Bangun Reaktor Nuklir Turki
Komentarnya muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Ankara yang membahas pengiriman sistem pertahanan canggih itu dan rencana Moskow membangun reaktor nuklir pertama di Turki senilai USD20 miliar.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Ankara, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan memajukan tanggal pengiriman sistem rudal pertahanan S-400 tanpa merinci tanggalnya.
"Kami mempercepat produksi dan kami telah menyelesaikan harga, itu yang sangat penting," kata Putin. "Dalam hal memperpendek jadwal pengiriman, kami telah melakukan ini atas permintaan teman-teman dan mitra Turki kami," lanjut pemimpin Kremlin tersebut.
Menurutnya, tidak ada batasan politik atau strategis untuk berbagi teknologi yang pada akhirnya bisa melihat Turki untuk menghasilkan versi sendiri dari radar dan kompleks rudal tersebut.
(mas)