Rusia Segera Pasok Sistem Rudal S-400 ke Arab Saudi
A
A
A
MOSKOW - Negosiasi mengenai pasokan sistem rudal S-400 Rusia ke Arab Saudi sudah berada di tahap akhir. Tak lama lagi, Moskow akan memasok sistem rudal pertahanan canggih itu ke Riyadh.
Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia Raed bin Khaled Qrimli mengatakan kedua pihak telah membahas rincian teknis dan logistik soal pasokan sistem rudal S-400.
”Mengenai S-400, diskusi detail terus berlanjut antara kedua belah pihak dalam tahap akhir. Kami membahas masalah teknis, terutama mengenai transfer teknologi dan pengetahuan,” katanya kepada Itar-TASS, yang dikutip semalam (20/2/2018).
Sebelumnya, ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Kerja Sama Teknis, Vladimir Kozhin, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kommersant bahwa dokumen pengiriman S-400 ke Arab Saudi telah ditandatangani, dengan semua parameter yang disepakati.
Sistem rudal S-400 Triumph—oleh NATO dinamai SA-21 Growler—adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh mutakhir Rusia yang mulai beroperasi pada tahun 2007. Sistem pertahana ini dirancang untuk menghancurkan rudal pesawat, pesawat tempur dan rudal balistik, termasuk rudal jarak menengah.
Sistem ini dapat menghancurkan target aerodinamis pada kisaran hingga 400 kilometer (250 mil) dan target balistik taktis terbang dengan kecepatan 4,8 km/detik pada jarak hingga 60 kilometer (37 mil).Target tersebut meliputi rudal jelajah, pesawat tempur taktis dan strategis serta rudal balistik.
China menjadi negara asing pertama yang menandatangani kontrak pembelian S-400 Rusia. Namun, Moskow juga menjual sistem rudal itu kepada India dan Turki.
Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia Raed bin Khaled Qrimli mengatakan kedua pihak telah membahas rincian teknis dan logistik soal pasokan sistem rudal S-400.
”Mengenai S-400, diskusi detail terus berlanjut antara kedua belah pihak dalam tahap akhir. Kami membahas masalah teknis, terutama mengenai transfer teknologi dan pengetahuan,” katanya kepada Itar-TASS, yang dikutip semalam (20/2/2018).
Sebelumnya, ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Kerja Sama Teknis, Vladimir Kozhin, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kommersant bahwa dokumen pengiriman S-400 ke Arab Saudi telah ditandatangani, dengan semua parameter yang disepakati.
Sistem rudal S-400 Triumph—oleh NATO dinamai SA-21 Growler—adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh mutakhir Rusia yang mulai beroperasi pada tahun 2007. Sistem pertahana ini dirancang untuk menghancurkan rudal pesawat, pesawat tempur dan rudal balistik, termasuk rudal jarak menengah.
Sistem ini dapat menghancurkan target aerodinamis pada kisaran hingga 400 kilometer (250 mil) dan target balistik taktis terbang dengan kecepatan 4,8 km/detik pada jarak hingga 60 kilometer (37 mil).Target tersebut meliputi rudal jelajah, pesawat tempur taktis dan strategis serta rudal balistik.
China menjadi negara asing pertama yang menandatangani kontrak pembelian S-400 Rusia. Namun, Moskow juga menjual sistem rudal itu kepada India dan Turki.
(mas)