Pangeran Abdulaziz: Hubungan Rusia-Saudi Sehangat Cuaca di Riyadh

Jum'at, 17 Juni 2022 - 11:12 WIB
loading...
Pangeran Abdulaziz:...
Pangeran Abdulaziz: Hubungan Rusia-Saudi Sehangat Cuaca di Riyadh. FOTO/Arab News
A A A
RIYADH - Hubungan Rusia - Saudi "sehangat cuaca di Riyadh". Hal itu diungkapkan Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman setelah menghadiri pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, Kamis (16/6/2022).

Pertemuan antara Pangeran Abdulaziz bin Salman dan Novak berlangsung selama lebih dari satu jam. Sebelumnya, Pangeran Abdulaziz membuat penampilan kejutan di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, meski tidak terdaftar pada jadwal resmi.



“Rusia dapat terus bekerja sama dalam perjanjian produksi minyak OPEC+ setelah tahun 2022. Rusia dapat terus bekerja sama dengan OPEC+ bahkan setelah kesepakatan saat ini berakhir pada akhir tahun ini,” kata Novak, seperti dikutip dari Arab News.

"Semuanya akan tergantung pada situasi pasar - apakah itu akan memerlukan kuota atau akan menjadi kerja sama berbasis piagam. Akan jelas pada akhir tahun," lanjutnya.

Novak mengatakan pertemuan itu penting, dan para pejabat membahas harga minyak dan perkiraan keseimbangan. Dia juga mengatakan pasar minyak seimbang, tetapi masih banyak ketidakpastian.

Ditanya apakah mitra OPEC+ mengeluh tentang kekurangan produksi Rusia, Novak mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan: "Kami melihat situasi saat ini (di pasar minyak global) seimbang meskipun ada beberapa ketidakpastian."



Pertemuan tingkat tinggi itu terjadi karena Rusia memompa lebih sedikit minyak daripada yang diminta oleh kuota OPEC+ saat ini setelah sanksi Barat membuat beberapa pembeli menolak atau menunda mengambil barel Rusia.

Produksi minyak mentah Rusia naik menjadi 9,273 juta barel per hari pada Mei dari 9,159 juta barel per hari pada April, dokumen OPEC+ menunjukkan pada hari Kamis, dan Novak berjanji untuk menambah lebih banyak lagi bulan depan karena Moskow menemukan permintaan yang kuat dari India dan China.

Namun, Rusia memproduksi 1,2 juta barel per hari lebih sedikit bulan lalu dari kuota 10,55 juta barel per hari yang diminta, mendorong spekulasi bahwa Moskow mungkin ditangguhkan dari pakta tersebut.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
Saat Mencoba Bangkit...
Saat Mencoba Bangkit di Timur Tengah, tapi Pasukan AS dan Irak Berhasil Bunuh Pemimpin Operasi Global ISIS
9.000 Warga Suriah Berlindung...
9.000 Warga Suriah Berlindung dari Kekerasan Sektarian di Pangkalan Udara Rusia
Daftar Presiden Rusia...
Daftar Presiden Rusia Sepanjang Sejarah, Baru 3 Orang dan Putin Terlama
6 Alasan Israel Tidak...
6 Alasan Israel Tidak Masuk Jadi Anggota NATO, Salah Satunya Ogah Ribut dengan Rusia
Negara-negara Arab Dikecam...
Negara-negara Arab Dikecam karena Tak Berani Melawan Israel dalam Pembersihan Etnis Palestina di Tepi Barat
Sebut Rusia Agresif...
Sebut Rusia Agresif dan Serakah, Polandia Kembali Meminta Senjata Nuklir AS
Inggris Hadapi 800 Rudal...
Inggris Hadapi 800 Rudal Rusia, Ancaman Terbesar sejak Perang Dingin
Putin: Rusia Siap Gencatan...
Putin: Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina
Rekomendasi
Alamtri Resources Gelar...
Alamtri Resources Gelar Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Reses di 6 Lokasi, Anggota...
Reses di 6 Lokasi, Anggota DPRD dari Partai Perindo Komitmen Wujudkan Aspirasi Warga
Berita Terkini
Hubungan AS dan Israel...
Hubungan AS dan Israel Sedang Memburuk, Berikut4 Penyebabnya
1 jam yang lalu
Siapa Ebrahim Rasool?...
Siapa Ebrahim Rasool? Duta Besar Muslim Afrika Selatan yang Diusir AS karena Membenci Trump dan Anti-Israel
2 jam yang lalu
6 Alasan Pasukan Ukraina...
6 Alasan Pasukan Ukraina yang Menduduki Kursk Jadi Penghalang Gencatan Senjata
3 jam yang lalu
Di Mana Gunung Sampah...
Di Mana Gunung Sampah Tertinggi di Dunia?
5 jam yang lalu
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
7 jam yang lalu
AS Usir Duta Besar Afrika...
AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Ada Apa Gerangan?
8 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved