Wali Kota Muslim London Bandingkan Trump dengan ISIS

Senin, 22 Januari 2018 - 14:42 WIB
Wali Kota Muslim London Bandingkan Trump dengan ISIS
Wali Kota Muslim London Bandingkan Trump dengan ISIS
A A A
LONDON - Wali Kota London Sadiq Khan membandingkan sosok Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan kelompok ISIS atau Daesh.

Menurut wali kota Muslim di Inggris ini, presiden Trump merupakan sosok yang memperkuat pesan kebencian. Sedangkan ISIS menginginkan warga Muslim menjadi korban serangan Islamofobia.

Sadiq Khan telah muncul sebagai salah satu pengkritik Donald Trump. Komparasi antara Trump dengan Islamic State atau ISIS itu dia sampaikan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

”Kami berada dalam bahaya untuk memperkuat narasi bahwa Daesh atau yang disebut sebagai ISIS memiliki sesuatu tentang 'pembenturan peradaban’, (tentang) 'Barat membenci kita (Muslim)’, oleh beberapa bahasa yang digunakan Donald Trump,” katanya kepada Intercept.

Argumen Sadiq Khan itu merujuk pada sejarah presiden AS yang menghubungkan terorisme dengan Islam.

”Dia, jika Anda suka, mengulangi apa yang disebut atau dikatakan ISIS; 'Barat dan Islam tidak dapat didamaikan’. 'Anda tidak bisa menjadi orang Amerika yang bangga dan Muslim yang sombong’,” lanjut Khan merinci ucapan-ucapan Trump.

Presiden Trump sebelumnya telah memicu ketakutan terhadap umat Islam setelah me-retweet serangkaian pesan dan video anti-Islam dari Jayda Fransen, wakil pemimpin Britain First.

”Presiden AS telah me-retweet (pesan) dari wakil pemimpin Britain First, yang namanya didoakan oleh orang yang membunuh teman saya Jo Cox,” kata Khan mengenang pembunuhan brutal terhadap politisi Partai Buruh Inggris pada bulan Juni 2016 .

”Presiden AS memperkuat pesan tentang kebencian, intoleransi, dan memecah belah,” imbuh Khan.

Wali Kota Khan percaya bahwa serangan terhadap Muslim sejatinya bekerja untuk mendukung agenda ISIS. ”Mereka ingin umat Islam menjadi korban serangan Islamofobia sehingga mereka mulai mempercayai narasi palsu bahwa 'tidak mungkin menjadi seorang Muslim yang taat hukum,” ujarnya.

Komentar Khan muncul di tengah banyaknya demonstrasi yang menentang Perdana Menteri Theresa May mengundang Trump untuk mengunjungi Ratu Elizabeth II.

Namun, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson yakin bahwa kunjungan pemimpin AS akan menjadi kepentingan terbaik Inggris.

”Dia dipilih oleh jutaan orang Amerika, bukan orang jahat, tapi semua orang baik dan baik hati dari kita terhubung dengannya dengan ikatan darah dan persahabatan lama dan kita memiliki hubungan ekonomi yang paling luar biasa,” kata Johnson kepada The Telegraph, yang dilansir Senin (22/1/2018). Menurutnya, memprotes kunjungan Trump bisa merusak kepentingan nasional.

Trump telah membatalkan perjalanannya ke London yang semestinya berlangsung awal bulan ini.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3457 seconds (0.1#10.140)