Macron kepada Netanyahu: Kesepakatan Nuklir Iran Harus Dipertahankan
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam kesempatan itu, Macron menekankan pentingnya mempertahakan kesepakatan nuklir Iran.
"Presiden berbicara tentang pentingnya mempertahankan kesepakatan nuklir Iran, dan perlunya semua pihak menyetujui kesepakatan untuk menghormati komitmen yang mereka buat," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pihak Istana Elysee seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/1/2018).
Macron juga mengungkapkan bahwa dirinya menginginkan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran mengenai program rudal balistiknya. Ia juga mengatakan kepada Netanyahu bahwa upaya mengenai balistik Iran dan juga kegiatan regionalnya harus dilanjutkan.
Pembicaraan via telepon itu terjadi pada hari Jumat lalu, namun tidak segera jelas apakah hal itu terjadi sebelum atau sesudah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan penangguhan terakhir untuk kesepakatan tersebut. Trump juga memperingatkan bahwa sekutu Eropanya harus bekerja dengannya untuk memperbaiki kekurangan yang mengerikan dari kesepakatan itu atau AS akan menarik diri.
Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai dan akan sesuai dengan kesepakatan tersebut selama para penandatangan lainnya menghormatinya. Namun, Teheran akan "menghancurkan" kesepakatan tersebut jika Washington menarik diri.
"Presiden berbicara tentang pentingnya mempertahankan kesepakatan nuklir Iran, dan perlunya semua pihak menyetujui kesepakatan untuk menghormati komitmen yang mereka buat," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pihak Istana Elysee seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/1/2018).
Macron juga mengungkapkan bahwa dirinya menginginkan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran mengenai program rudal balistiknya. Ia juga mengatakan kepada Netanyahu bahwa upaya mengenai balistik Iran dan juga kegiatan regionalnya harus dilanjutkan.
Pembicaraan via telepon itu terjadi pada hari Jumat lalu, namun tidak segera jelas apakah hal itu terjadi sebelum atau sesudah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan penangguhan terakhir untuk kesepakatan tersebut. Trump juga memperingatkan bahwa sekutu Eropanya harus bekerja dengannya untuk memperbaiki kekurangan yang mengerikan dari kesepakatan itu atau AS akan menarik diri.
Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai dan akan sesuai dengan kesepakatan tersebut selama para penandatangan lainnya menghormatinya. Namun, Teheran akan "menghancurkan" kesepakatan tersebut jika Washington menarik diri.
(ian)