Iran Sebut Tuduhan Pemasok Rudal Penyerang Riyadh Rekayasa AS
A
A
A
NEW YORK - Iran menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa rudal balistik yang ditembakkan milisi Houthi Yaman ke wilayah Riyadh, Arab Saudi dibuat dan dipasok oleh Teheran. Menurut Iran, tuduhan itu rekayasa dari Washington.
Bantahan disampaikan oleh pihak Duta Besar Iran untuk PBB tak lama setelah tuduhan dilontarkan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dengan menunjukkan bukti-bukti gambar.
“Tuduhan oleh Amerika Serikat tidak bertanggung jawab, provokatif dan destruktif,” bunyi pernyataan perwakilan Iran untuk PBB, yang dikutip dari Reuters, Jumat (15/12/2017).
”Tuduhan ini juga berusaha menutupi kejahatan perang Saudi di Yaman, dengan keterlibatan AS, dan mengalihkan perhatian internasional dan regional dari perang melawan agresi terhadap orang-orang Yaman,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: AS Miliki Bukti Rudal Penyerang Riyadh Dibuat di Iran
Rudal balistik yang menargetkan Bandara King Khaled, Riyadh, ditembakkan milisi Houthi Yaman pada 4 November 2017 lalu. Pasukan Arab Saudi saat itu mengklaim senjata itu berhasil ditembak jatuh dengan sistem anti-rudal.
Haley dalam sebuah konferensi pers di Washington hari Kamis mengatakan, rudal tersebut menjadi bukti perilaku Iran di Timur Tengah semakin parah, yang memantik api konflik.
”Itu dibuat di Iran kemudian dikirim ke militan Houthi di Yaman,” kata Haley merinci rudal balistik penyerang wilayah Riyadh.
”Dari sana ditembakkan ke bandara sipil dengan potensi membunuh ratusan warga sipil tak berdosa di Arab Saudi,” ujar Haley.
”Sulit untuk menemukan konflik atau kelompok teroris di Timur Tengah yang tidak memiliki sidik jari Iran di sekitarnya,” papar diplomat Washington itu.
Bantahan disampaikan oleh pihak Duta Besar Iran untuk PBB tak lama setelah tuduhan dilontarkan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dengan menunjukkan bukti-bukti gambar.
“Tuduhan oleh Amerika Serikat tidak bertanggung jawab, provokatif dan destruktif,” bunyi pernyataan perwakilan Iran untuk PBB, yang dikutip dari Reuters, Jumat (15/12/2017).
”Tuduhan ini juga berusaha menutupi kejahatan perang Saudi di Yaman, dengan keterlibatan AS, dan mengalihkan perhatian internasional dan regional dari perang melawan agresi terhadap orang-orang Yaman,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: AS Miliki Bukti Rudal Penyerang Riyadh Dibuat di Iran
Rudal balistik yang menargetkan Bandara King Khaled, Riyadh, ditembakkan milisi Houthi Yaman pada 4 November 2017 lalu. Pasukan Arab Saudi saat itu mengklaim senjata itu berhasil ditembak jatuh dengan sistem anti-rudal.
Haley dalam sebuah konferensi pers di Washington hari Kamis mengatakan, rudal tersebut menjadi bukti perilaku Iran di Timur Tengah semakin parah, yang memantik api konflik.
”Itu dibuat di Iran kemudian dikirim ke militan Houthi di Yaman,” kata Haley merinci rudal balistik penyerang wilayah Riyadh.
”Dari sana ditembakkan ke bandara sipil dengan potensi membunuh ratusan warga sipil tak berdosa di Arab Saudi,” ujar Haley.
”Sulit untuk menemukan konflik atau kelompok teroris di Timur Tengah yang tidak memiliki sidik jari Iran di sekitarnya,” papar diplomat Washington itu.
(mas)