Negara-negara yang Menerapkan Hukuman Pancung

Senin, 13 Desember 2021 - 19:15 WIB
loading...
Negara-negara yang Menerapkan Hukuman Pancung
Pasukan eksekusi hendak melaksanakan vonis pengadilan pada narapidana di Arab Saudi. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Dalam laporan hukuman mati tahun 2020 Amnesty International, terdapat lebih dari dua pertiga negara di dunia kini telah menghapus hukuman mati dalam undang-undangnya.

Selama dekade terakhir, Amnesty mencatat tindak eksekusi pada tahun 2020 cukup rendah yaitu 483 orang. Jumlah tersebut menurun 26% dari tahun 2019.

Tindak eksekusi mati dilakukan dalam berbagai cara seperti hukuman gantung hingga pancung. Berdasarkan data tersebut, berikut negara yang masih menerapkan hukuman pancung.

1. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi masih memberlakukan sistem hukuman pancung yang berpegang pada syariat Islam yang berlaku. Hukuman pancung ini diberikan kepada pelaku tindak pidana kasus pembunuhan hingga perzinaan.

Eksekusi pancung yang telah ditetapkan dapat dibatalkan dengan syarat keluarga korban memaafkan dan pelaku mau membayar diyat (uang pengganti) sesuai kesepakatan keluarga korban.

2. Yaman

Yaman merupakan salah satu negara yang terletak di jazirah Arab. Eksekusi pancung di Yaman diberlakukan untuk pelaku pemerkosaan, penjualan narkoba, praktik hubungan sesama jenis, hingga penculikan.

Ternyata tak hanya hukuman pancung yang berlaku di negara ini. Hukuman mati seperti ditembak, digantung, dan dirajam juga diterapkan oleh pemerintah Yaman.

3. Iran

Iran dikenal sebagai negara dengan tingkat eksekusi tertinggi per kapita. Interpretasi hukum syariah Islam yang berlaku di Iran sejak Revolusi Iran 1979, pelaku zina akan mendapatkan hukuman rajam.

Tetapi, Teheran mengubah undang-undang tersebut pada 2013 untuk memungkinkan hakim memerintahkan metode eksekusi.

Sama seperti Arab Saudi, hukum syariah Iran juga menerapkan aturan bahwa hukuman pancung tidak akan diberikan jika keluarga korban memaafkan pelaku atau keluarga hanya memberikan hukuman penjara saja.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0980 seconds (0.1#10.140)