AS Segera Tetapkan Gerakan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris Asing

Selasa, 12 Januari 2021 - 00:01 WIB
loading...
AS Segera Tetapkan Gerakan...
Milisi Houthi membawa senapan mesin dengan kendaraan di Yaman. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berencana menetapkan gerakan Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo mengungkapkan itu sebagai langkah yang dikhawatirkan para diplomat dan kelompok bantuan dapat mengancam pembicaraan damai.

Langkah AS itu dapat mempersulit upaya memerangi krisis kemanusiaan terbesar di dunia yang kini terjadi di Yaman.

Keputusan memasukkan kelompok yang didukung Iran itu dalam daftar hitam, pertama kali dilaporkan oleh Reuters beberapa jam sebelumnya. (Baca Juga: Putri Rafsanjani: Intervensi Iran di Suriah Tewaskan 500.000 Orang)

Langkah ini muncul ketika pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden bersiap mengambil alih dari pemerintahan Donald Trump pada 20 Januari. (Lihat Infografis: Deretan Tragedi Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan)

Seorang pemimpin Houthi mengatakan dalam posting Twitter bahwa gerakan tersebut berhak menanggapi tindakan apa pun yang diambil AS. (Lihat Video: PPKM Berlaku Hari Ini, Suasana di Stasiun Pasar Senen Sepi)

Houthi telah memerangi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman sejak 2015.



"Departemen Luar Negeri (Deplu) akan memberi tahu Kongres tentang niat saya menunjuk Ansar Allah, kadang-kadang disebut sebagai Houthi, sebagai Organisasi Teroris Asing," ungkap Pompeo dalam pernyataannya, dilansir Reuters.

“Saya juga bermaksud menunjuk tiga pemimpin Ansar Allah, Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Din al-Houthi, dan Abdullah Yahya al Hakim, sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus,” papar dia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
Trump Berlakukan Alien...
Trump Berlakukan Alien Enemies Act, Siapa yang Jadi Target?
Houthi Bersumpah Balas...
Houthi Bersumpah Balas Serangan Udara AS dan Inggris di Sanaa
Trump Luncurkan Serangan...
Trump Luncurkan Serangan Besar-besaran terhadap Houthi
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
Mantan PM Polandia:...
Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina
NATO Buka Pintu Normalisasi...
NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia
Janji Akhiri Perang...
Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam Tak Terbukti, Ini Dalih Donald Trump
Rekomendasi
IU Blak-blakan Akui...
IU Blak-blakan Akui Syuting When Life Gives You Tangerines dalam Keadaan Mabuk
Ridwan Kamil Ada di...
Ridwan Kamil Ada di Rumah saat KPK Menggeledah Kediamannya
Senyum Optimistis Patrick...
Senyum Optimistis Patrick Kluivert saat Pimpin Timnas Indonesia Terbang ke Australia
Berita Terkini
Rusia Sebut Pemimpin...
Rusia Sebut Pemimpin Uni Eropa Adalah 'Anjing' yang Penyayang, Berikut 3 Penyebabnya
1 jam yang lalu
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
2 jam yang lalu
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
3 jam yang lalu
3 Alasan yang Diyakini...
3 Alasan yang Diyakini Presiden Zelensky kalau Ukraina Adalah Pemenang Perang
5 jam yang lalu
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
8 jam yang lalu
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
9 jam yang lalu
Infografis
AS Luncurkan Serangan...
AS Luncurkan Serangan Militer Dahsyat terhadap Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved