Putra Mahkota UEA: Trump Bantu Hidupkan Kelompok Teroris
A
A
A
ABU DHABI - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dapat menyediakan jalur kehidupan bagi militan setelah kekalahan yang mereka derita tahun ini. Begitu peringatan yang diberikan pemimpin de facto Uni Emirat Arab (UEA).
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan juga mengatakan bahwa UEA berharap bahwa Washington akan mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut.
Pengumuman Trump telah memicu oposisi luas di Timur Tengah, dengan banyak pihak memperingatkan, hal itu dapat mempengaruhi peran Washington sebagai mediator perdamaian Timur Tengah.
"Langkah AS bisa melempar sebuah pelampung ke kelompok teroris dan bersenjata, yang mulai kehilangan tanah di wilayah tersebut," kata Sheikh Mohammed seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (11/12/2017).
Sheikh Mohammed mengatakan bahwa keputusan sepihak Trump melanggar resolusi PBB. Ia pun mendesak Washington untuk mempertimbangkan kembali langkahnya. Washington harus bekerja secara efektif serta netral guna merancang prinsip perdamaian yang sejati untuk semua dan mewujudkan pembangunan dan stabilitas Timur Tengah.
Sebagian besar negara menganggap Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel setelah merebutnya dalam sebuah perang pada tahun 1967, adalah wilayah yang diduduki, dan mengatakan bahwa status kota tersebut harus diputuskan pada pembicaraan Israel-Palestina di masa depan.
Sementara masyarakat internasional hampir tidak sepakat dengan pengumuman Donald Trump, laporan menunjukkan bahwa pengumuman tersebut dilakukan dengan kesepakatan awal antara Mesir dan Arab Saudi, dengan Arab Saudi mengatakan, sejauh yang diminta, kepada Presiden Palestina untuk menerima sebuah desa di pinggiran Yerusalem sebagai alternatif Ibu Kota Palestina.
Sejak pengumuman tersebut, pengadilan kerajaan Arab Saudi telah mengirimkan pemberitahuan ke media negara untuk membatasi siaran udara untuk demonstrasi menentang pengumuman Trump.
Baca Juga: Arab Saudi Dilaporkan Bungkam Media Beritakan Pengakuan Yerusalem
Didorong oleh pengumuman Trump, menteri perumahan Israel Yoav Galant pada hari Jumat memutuskan untuk mempromosikan sebuah rencana untuk membangun 14.000 unit pemukiman baru di Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Israel Bakal Bangun 14 Ribu Pemukiman Baru di Yerusalem
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan juga mengatakan bahwa UEA berharap bahwa Washington akan mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut.
Pengumuman Trump telah memicu oposisi luas di Timur Tengah, dengan banyak pihak memperingatkan, hal itu dapat mempengaruhi peran Washington sebagai mediator perdamaian Timur Tengah.
"Langkah AS bisa melempar sebuah pelampung ke kelompok teroris dan bersenjata, yang mulai kehilangan tanah di wilayah tersebut," kata Sheikh Mohammed seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (11/12/2017).
Sheikh Mohammed mengatakan bahwa keputusan sepihak Trump melanggar resolusi PBB. Ia pun mendesak Washington untuk mempertimbangkan kembali langkahnya. Washington harus bekerja secara efektif serta netral guna merancang prinsip perdamaian yang sejati untuk semua dan mewujudkan pembangunan dan stabilitas Timur Tengah.
Sebagian besar negara menganggap Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel setelah merebutnya dalam sebuah perang pada tahun 1967, adalah wilayah yang diduduki, dan mengatakan bahwa status kota tersebut harus diputuskan pada pembicaraan Israel-Palestina di masa depan.
Sementara masyarakat internasional hampir tidak sepakat dengan pengumuman Donald Trump, laporan menunjukkan bahwa pengumuman tersebut dilakukan dengan kesepakatan awal antara Mesir dan Arab Saudi, dengan Arab Saudi mengatakan, sejauh yang diminta, kepada Presiden Palestina untuk menerima sebuah desa di pinggiran Yerusalem sebagai alternatif Ibu Kota Palestina.
Sejak pengumuman tersebut, pengadilan kerajaan Arab Saudi telah mengirimkan pemberitahuan ke media negara untuk membatasi siaran udara untuk demonstrasi menentang pengumuman Trump.
Baca Juga: Arab Saudi Dilaporkan Bungkam Media Beritakan Pengakuan Yerusalem
Didorong oleh pengumuman Trump, menteri perumahan Israel Yoav Galant pada hari Jumat memutuskan untuk mempromosikan sebuah rencana untuk membangun 14.000 unit pemukiman baru di Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Israel Bakal Bangun 14 Ribu Pemukiman Baru di Yerusalem
(ian)