Presiden Palestina Tolak dan Kecam Kesepakatan Israel-Uni Emirat Arab
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kesepakatan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam pernyataan yang dikeluarkan juru bicaranya pada Kamis (13/8) malam.
“Pemimpin Palestina menolak dan mengecam UEA, Israel dan AS tiga pihak, mengejutkan, pengumuman,” ungkap Nabil Abu Rudeineh, penasehat senior Abbas.
Abu Rudeineh membaca pernyataan itu di depan kantor pusat Abbas di Ramallah di Tepi Barat. “Kesepakatan itu mengkhianati Yerusalem, Al Aqsa dan Palestina,” ujar dia.
Sebelumnya dilaporkan, Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mencapai kesepakatan bersejarah yang membawa pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.
Kesepakatan itu tercapai dengan bantuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Sesuai kesepakatan itu, Israel sepakat menghentikan penerapan kedaulatan pada wilayah Tepi Barat yang telah dibahas untuk dianeksasi,” papar sumber pejabat senior Gedung Putih pada Reuters. (Baca Juga: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan)
“Kesepakatan itu adalah produk diskusi panjang antara Israel, UEA dan AS yang semakin cepat dalam waktu terakhir,” papar pernyataan pejabat Gedung Putih. (Baca Infografis: Kamala Harris Dipilih Joe Biden Menjadi Cawapres AS)
Kesepakatan itu disahkan melalui percakapan telepon antara Trump, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed. (Lihat Video: Ambulans Patah As, Ibu Mau Melahirkan Dievakuasi Mobil Patroli)
“Pemimpin Palestina menolak dan mengecam UEA, Israel dan AS tiga pihak, mengejutkan, pengumuman,” ungkap Nabil Abu Rudeineh, penasehat senior Abbas.
Abu Rudeineh membaca pernyataan itu di depan kantor pusat Abbas di Ramallah di Tepi Barat. “Kesepakatan itu mengkhianati Yerusalem, Al Aqsa dan Palestina,” ujar dia.
Sebelumnya dilaporkan, Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mencapai kesepakatan bersejarah yang membawa pada normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.
Kesepakatan itu tercapai dengan bantuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Sesuai kesepakatan itu, Israel sepakat menghentikan penerapan kedaulatan pada wilayah Tepi Barat yang telah dibahas untuk dianeksasi,” papar sumber pejabat senior Gedung Putih pada Reuters. (Baca Juga: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan)
“Kesepakatan itu adalah produk diskusi panjang antara Israel, UEA dan AS yang semakin cepat dalam waktu terakhir,” papar pernyataan pejabat Gedung Putih. (Baca Infografis: Kamala Harris Dipilih Joe Biden Menjadi Cawapres AS)
Kesepakatan itu disahkan melalui percakapan telepon antara Trump, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed. (Lihat Video: Ambulans Patah As, Ibu Mau Melahirkan Dievakuasi Mobil Patroli)
(sya)