Banyak Negara Siap 'Keroyok' AS dan Israel soal Yerusalem

Jum'at, 08 Desember 2017 - 13:33 WIB
Banyak Negara Siap Keroyok...
Banyak Negara Siap 'Keroyok' AS dan Israel soal Yerusalem
A A A
NEW YORK - Banyak negara termasuk dari Eropa, Mesir dan Rusia dijadwalkan akan “melawan” Amerika Serikat (AS) dan Israel di Dewan Keamanan (DK) PBB pada hari Jumat (8/12/2017). Perlawanan itu untuk menentang pengakuan sepihak Presiden Donald Trump bahwa Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel.

Duta PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) untuk PBB Riyad Mansour meminta DK PBB "bertindak cepat.” “Untuk menghindari situasi yang sangat berbahaya ini, yang merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” katanya seperti dikutip kantor berita Palestina, WAFA.

Orang-orang Palestina berpendapat bahwa pengakuan secara resmi oleh Trump, termasuk keputusan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, bertentangan dengan keputusan DK PBB di masa lalu, termasuk Resolusi 242 yang disahkan pada tahun 1967 dan Resolusi 2334 disetujui pada bulan Desember 2016.

Tindakan Trump juga bertentangan dengan Resolusi DK PBB 478, yang disetujui pada tahun 1980. Resolusi ini secara khusus meminta kedutaan asing tidak berada di Yerusalem.

Namun, AS—satu dari lima negara anggota DK PBB dengan hak veto—kemungkinan besar akan memblokir tindakan apapun terhadap Israel.

Permintaan agar DK PBB menggelar pertemuan untuk menyikapi krisis Yerusalem diajukan oleh Bolivia, Mesir, Prancis, Italia, Senegal, Swedia, Inggris dan Uruguay.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dijadwalkan akan menenukan sikap di badan yang berisi 15 anggota tersebut. Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon juga dijadwalkan akan berbicara.

“Alih-alih mengkritik keputusan ini, sekaranglah saatnya bagi semua anggota dewan, dan semua negara, untuk juga mengenali Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan juga mulai memindahkan kedutaan mereka,” kata Danon.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bahwa relokasi kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem akan memakan waktu.

”Kami tidak akan melakukannya dengan cepat. Kami harus mendapatkan sebuah situs. Kami harus mengembangkan rencana pembangunan. Kami harus membangun gedung itu. Jadi ini bukan sesuatu yang akan terjadi dalam semalam,” kata Tillerson, seperti dikutip Reuters.
(mas)
Berita Terkait
Alasan Amerika Serikat...
Alasan Amerika Serikat Tak Mengakui Palestina sebagai Negara Merdeka
Pakar HAM PBB Kecam...
Pakar HAM PBB Kecam Rencana Aneksasi Israel dan Dukungan AS
Sidang PBB Bahas Konflik...
Sidang PBB Bahas Konflik Palestina
AS Edarkan Rancangan...
AS Edarkan Rancangan Resolusi PBB Hak Israel Membela Diri
Amerika Serikat Desak...
Amerika Serikat Desak Pemimpin Palestina Diganti, PLO Tak Terima
Gunakan Hak Veto, AS...
Gunakan Hak Veto, AS Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB
Berita Terkini
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
2 jam yang lalu
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
2 jam yang lalu
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
5 jam yang lalu
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
5 jam yang lalu
Hamas Akan Bebaskan...
Hamas Akan Bebaskan Seluruh Sandera Israel Jika Ada Jaminan Perang Gaza Berakhir
6 jam yang lalu
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
7 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved