PM Israel Akui Diam-diam Kerja Sama dengan Negara-negara Arab

Jum'at, 24 November 2017 - 08:23 WIB
PM Israel Akui Diam-diam Kerja Sama dengan Negara-negara Arab
PM Israel Akui Diam-diam Kerja Sama dengan Negara-negara Arab
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa negaranya secara diam-diam bekerja sama dengan beberapa negara Arab. Dia berharap praktik ini akan berkembang.

Pengakuan Netanyahu ini muncul setelah Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk berbagi informasi intelijen mengenai Iran dengan Arab Saudi.

”Kerja sama yang baik dengan negara-negara Arab biasanya rahasia,” kata Netanyahu dalam sebuah acara peringatan untuk Perdana Menteri Israel David Ben Gurion pada hari Kamis.

Baca Juga: Menteri Israel Ungkap Kontak Rahasia dengan Arab Saudi

“Hubungan tersebut dilakukan terus-menerus di bawah perlindungan kerahasiaan,” ujar pemimpin negara Yahudi tersebut. Dia tidak merinci negara Arab mana saja yang melakukan kerja sama secara rahasia dengan negaranya.

”Saya percaya bahwa hubungan ini (dengan negara-negara Arab) akan terus berkembang dan saya percaya bahwa mereka akan menghasilkan buah untuk perluasan orbit damai,” kata PM Netanyahu.

”Warga negara tetangga akan bekerja sama dengan kita, karena kalau tidak, mereka harus bekerja sama dengan budak asing,” imbuh dia seperti dikutip Ynet, Jumat (24/11/2017).

Baca Juga: Pria Yahudi Israel Sambangi Masjid Nabawi Picu Kemarahan Publik Arab

Israel selama ini secara terbuka mengejar normalisasi hubungan dengan monarki Teluk dan negara-negara Muslim lainnya di kawasan Timur Tengah. Alasannya, karena memiliki kepentingan dan ancaman bersama.

Ancaman bersama yang disuarakan para pejabat Israel selama ini adalah Iran dan sayap-sayap militer sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon.

Sekadar diketahui, Israel saat ini memiliki hubungan diplomatik hanya dengan Mesir dan Yordania. Sedangkan negara-negara Arab lainnya berpendapat bahwa normalisasi hubungan mungkin jika orang-orang Israel menarik diri dari wilayah Palestina, yang diduduki sejak Perang Enam Hari tahun 1967.

Baca Juga: Penulis Kuwait: Saat Israel Didirikan, Tak Ada Negara Palestina

Pada pekan lalu, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz, juga mengonfirmasi kontak klandestin Tel Aviv dengan dunia Arab. ”Kami memiliki ikatan yang memang sebagian tertutup dengan banyak negara Muslim dan Arab, dan biasanya partai (kami) yang tidak malu,” kata menteri tersebut kepada Army Radio.

”Ini adalah sisi lain yang menarik untuk menjaga hubungan tetap tenang. Dengan kita, biasanya, tidak ada masalah, tapi kita menghormati keinginan pihak lain, ketika hubungan berkembang, entah itu dengan Arab Saudi atau dengan negara-negara Arab lainnya atau negara-negara Muslim lainnya, dan masih banyak lagi, (tapi) kita merahasiakannya,” kata Steinitz.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5704 seconds (0.1#10.140)