Pria Yahudi Israel Sambangi Masjid Nabawi Picu Kemarahan Publik Arab
A
A
A
TEL AVIV - Seorang pria Yahudi Israel memicu kemarahan publik Arab setelah foto-fotonya yang mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, beredar. Sebagian orang menganggapnya menyamar sebagai Muslim saat mengunjungi situs suci umat Islam tersebut.
Pria bernama Ben Tzion mengaku tidak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai Yahudi Israel selama berkunjung. Dia mengklaim, warga Saudi menyambutnya dengan ramah.
Kunjungan pria Yahudi kelahiran Rusia ini jadi sorotan media Timur Tengah setelah seorang menteri Israel mengaku bahwa negaranya menjalin kontak rahasia dengan Arab Saudi.
Baca Juga: Menteri Israel Ungkap Kontak Rahasia dengan Arab Saudi
Foto-foto Ben Tzion yang berada di dalam Masjid Nabawi telah dilansir sejumlah media Arab. Selain Masjid Nabani, dia juga mengunjungi tempat-tempat suci umat Muslim lainnya, mulai dari Teheran, Qom, Beirut hingga Riyadh.
Dia mengatakan kepada The Times of Israel bahwa dia tidak pernah “didekati warga Arab dengan permusuhan”. Selama berkunjung, dia mengaku hadir sebagai ”seorang teman” yang menunjukkan rasa hormat kepada Islam dan dunia Arab.
Dia menekankan bahwa kunjungannya itu atas nama pribadi dan tidak mewakili pemerintah atau organisasi manapun.
Kendati demikian, publik Arab melalui media sosial menyampaikan kemarahannya. “Mengejutkan untuk mengetahui bahwa Ben Tzion, seorang Zionis, tidak hanya memasuki kota Madinah yang diberkati dengan menyamar sebagai seorang Muslim, tapi juga memasuki Masjid Nabawi. Semoga Allah melindungi semua Masjid dan membebaskan daerah ini dari tirani,” tulis Yusuf Shabbir, warga Arab pengguna akun Twitter @ibn_shabbir.
Hastag berbahasa Arab yang terjemahannya berbunyi; “A_Zionist_In_the_Prophet’s_Mosque” telah digunakan pengguna Twitter sebanyak 9.000 kali sejak dua hari lalu.
”Wow. Hanya wow. Jujur, apa yang Anda mainkan di Saudi? Apakah ini semacam lelucon sakit yang saya tidak mengerti?,” tulis warga Arab, Ismail Munir di Twitter.
Saad al-Faqih, seorang pembangkang Saudi yang tinggal di London, mengklaim di Twitter bahwa alasan kunjungan Tzion adalah ”persahabatan pribadinya” dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Akun Twitter resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Saudi di Riyadh, me-retweet pernyataan Faqih. Namun, tak lama kemudian dihapus dan menyampaikan permintaan maaf secara online.
“Operator resmi akun Twitter resmi Kedutaan AS untuk Kerajaan Arab Saudi secara keliru memperbarui konten yang tidak disahkan oleh Kedutaan AS di Kerajaan Arab Saudi. Operator menemukan kesalahan ini dan segera menghapusnya,” bunyi tweet @USAinKSA, yang dikutip Kamis (23/11/2017).
Ben Tzion sendiri mengaku melakukan kunjungannya ke Arab Saudi melalui prosedur resmi yang dilengkapi dengan sebuah visa. Menurutnya, kunjungannya sah.”Perjalanan sebagai individu pribadi, saya bukanlah figur politik, dan saya tidak bekerja untuk organisasi Israel manapun, baik untuk badan keamanan atau perusahaan politik,” katanya.
“Saya adalah seorang Yahudi yang bebas, warga negara Israel yang saleh. Ke mana pun saya pergi, saya adalah duta untuk Israel dalam kapasitas pribadi saya,” ucap Ben Tzion.
Pria bernama Ben Tzion mengaku tidak pernah menyembunyikan identitasnya sebagai Yahudi Israel selama berkunjung. Dia mengklaim, warga Saudi menyambutnya dengan ramah.
Kunjungan pria Yahudi kelahiran Rusia ini jadi sorotan media Timur Tengah setelah seorang menteri Israel mengaku bahwa negaranya menjalin kontak rahasia dengan Arab Saudi.
Baca Juga: Menteri Israel Ungkap Kontak Rahasia dengan Arab Saudi
Foto-foto Ben Tzion yang berada di dalam Masjid Nabawi telah dilansir sejumlah media Arab. Selain Masjid Nabani, dia juga mengunjungi tempat-tempat suci umat Muslim lainnya, mulai dari Teheran, Qom, Beirut hingga Riyadh.
Dia mengatakan kepada The Times of Israel bahwa dia tidak pernah “didekati warga Arab dengan permusuhan”. Selama berkunjung, dia mengaku hadir sebagai ”seorang teman” yang menunjukkan rasa hormat kepada Islam dan dunia Arab.
Dia menekankan bahwa kunjungannya itu atas nama pribadi dan tidak mewakili pemerintah atau organisasi manapun.
Kendati demikian, publik Arab melalui media sosial menyampaikan kemarahannya. “Mengejutkan untuk mengetahui bahwa Ben Tzion, seorang Zionis, tidak hanya memasuki kota Madinah yang diberkati dengan menyamar sebagai seorang Muslim, tapi juga memasuki Masjid Nabawi. Semoga Allah melindungi semua Masjid dan membebaskan daerah ini dari tirani,” tulis Yusuf Shabbir, warga Arab pengguna akun Twitter @ibn_shabbir.
Hastag berbahasa Arab yang terjemahannya berbunyi; “A_Zionist_In_the_Prophet’s_Mosque” telah digunakan pengguna Twitter sebanyak 9.000 kali sejak dua hari lalu.
”Wow. Hanya wow. Jujur, apa yang Anda mainkan di Saudi? Apakah ini semacam lelucon sakit yang saya tidak mengerti?,” tulis warga Arab, Ismail Munir di Twitter.
Saad al-Faqih, seorang pembangkang Saudi yang tinggal di London, mengklaim di Twitter bahwa alasan kunjungan Tzion adalah ”persahabatan pribadinya” dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Akun Twitter resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Saudi di Riyadh, me-retweet pernyataan Faqih. Namun, tak lama kemudian dihapus dan menyampaikan permintaan maaf secara online.
“Operator resmi akun Twitter resmi Kedutaan AS untuk Kerajaan Arab Saudi secara keliru memperbarui konten yang tidak disahkan oleh Kedutaan AS di Kerajaan Arab Saudi. Operator menemukan kesalahan ini dan segera menghapusnya,” bunyi tweet @USAinKSA, yang dikutip Kamis (23/11/2017).
Ben Tzion sendiri mengaku melakukan kunjungannya ke Arab Saudi melalui prosedur resmi yang dilengkapi dengan sebuah visa. Menurutnya, kunjungannya sah.”Perjalanan sebagai individu pribadi, saya bukanlah figur politik, dan saya tidak bekerja untuk organisasi Israel manapun, baik untuk badan keamanan atau perusahaan politik,” katanya.
“Saya adalah seorang Yahudi yang bebas, warga negara Israel yang saleh. Ke mana pun saya pergi, saya adalah duta untuk Israel dalam kapasitas pribadi saya,” ucap Ben Tzion.
(mas)