Kembali Akur dengan Iran, Netanyahu Peringatkan Arab Saudi
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel , Benjamin Netanyahu , mengomentari kesepakatan yang dicapai Arab Saudi dengan Iran untuk mengakhiri perang di Yaman. Ia pun memperingatkan bahwa bermitra dengan Iran akan membawa kesengsaraan.
“Saya pikir itu mungkin lebih berkaitan dengan keinginan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konflik yang telah berlangsung lama di Yaman,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
“Saya pikir Arab Saudi, para pemimpin di sana, tidak memiliki ilusi tentang siapa musuh mereka, dan siapa teman mereka di Timur Tengah,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/4/2023).
Namun dia memperingatkan untuk bermitra dengan Iran.
“Mereka yang bermitra dengan Iran bermitra dengan kesengsaraan. Lihat Lebanon, lihat Yaman, lihat Suriah, lihat Irak; ini adalah negara-negara yang hampir berstatus negara gagal,” komentar Netanyahu.
“95 persen masalah di Timur Tengah berasal dari Iran,” dia menambahkan.
Netanyahu mengacu pada kesepakatan yang didukung China baru-baru ini antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik dan ekonomi.
Dia melanjutkan untuk mengulangi harapannya untuk menormalkan hubungan antara Riyadh dan Israel.
“Saya pikir ini akan menjadi lompatan kuantum besar lainnya untuk perdamaian,” kata Netanyahu, dan menyuarakan keyakinannya bahwa ini dapat mengakhiri konflik Arab-Israel.
“Saya pikir itu mungkin lebih berkaitan dengan keinginan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konflik yang telah berlangsung lama di Yaman,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
“Saya pikir Arab Saudi, para pemimpin di sana, tidak memiliki ilusi tentang siapa musuh mereka, dan siapa teman mereka di Timur Tengah,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/4/2023).
Namun dia memperingatkan untuk bermitra dengan Iran.
“Mereka yang bermitra dengan Iran bermitra dengan kesengsaraan. Lihat Lebanon, lihat Yaman, lihat Suriah, lihat Irak; ini adalah negara-negara yang hampir berstatus negara gagal,” komentar Netanyahu.
“95 persen masalah di Timur Tengah berasal dari Iran,” dia menambahkan.
Netanyahu mengacu pada kesepakatan yang didukung China baru-baru ini antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik dan ekonomi.
Dia melanjutkan untuk mengulangi harapannya untuk menormalkan hubungan antara Riyadh dan Israel.
“Saya pikir ini akan menjadi lompatan kuantum besar lainnya untuk perdamaian,” kata Netanyahu, dan menyuarakan keyakinannya bahwa ini dapat mengakhiri konflik Arab-Israel.