AS: CoC Bukan Solusi Selesaikan Masalah LCS
A
A
A
JAKARTA - Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk ASEAN, Daniel Shield menyatakan pihak tidak melihat Code of Conduct (CoC) adalah solusi utama untuk menyelesaikan masalah di Laut China Selatan (LCS). CoC adalah sebuah dokumen kerjasama antara China dan ASEAN, yang saat ini masih dalam tahap pembahasan, yang berfungsi untuk mengatur perlilaku di kawasan sengketa tersebut.
Baca juga:
PM China Sebut Code of Conduct Stabilisator Wilayah LCS
Berbicara saat melakukan teleconfrence dengan sejumlah awak media, Shield menyatakan AS akan tetap menjadikan CoC sebagai salah satu pegangan dalam menyelesaikan masalah di Laut China Selatan, walaupun mereka tidak mengaggapnya sebagai solusi utama.
"AS tetap berpegang teguh pada penyelesaian CoC dan hukum internasional yang ada untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, CoC bukanlah satu-satunya solusi untuk permasalahan Laut China Selatan," ucap Shield pada Rabu (14/11/2017).
Dia lalu mengatakan AS akan tidak pernah mengakui klaim teritorial seperti yang dilakukan China di Laut China Selatan, dan mereka akan tetap memperjuangkan kebebasan navigasi baik di laut, maupun di udara.
Washington dan Beijing kerap terlibat ketegangan yang disebabkan oleh patroli kapal perang AS di Laut China Selatan. Washington menilai langkah mereka sudah sesuai hukum internasional karena Laut China Selatan ada perairan internasional, dan berdasarkan peraturan internasional semua pihak boleh berlayar di perairan internasional dengan dalil kebebasan navigasi.
Sementara China menilai langkah AS tersebut salah di mana Beijing menyebut Washington telah melanggar kedaulatan Negeri Tirai Bambu itu.
Baca juga:
PM China Sebut Code of Conduct Stabilisator Wilayah LCS
Berbicara saat melakukan teleconfrence dengan sejumlah awak media, Shield menyatakan AS akan tetap menjadikan CoC sebagai salah satu pegangan dalam menyelesaikan masalah di Laut China Selatan, walaupun mereka tidak mengaggapnya sebagai solusi utama.
"AS tetap berpegang teguh pada penyelesaian CoC dan hukum internasional yang ada untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, CoC bukanlah satu-satunya solusi untuk permasalahan Laut China Selatan," ucap Shield pada Rabu (14/11/2017).
Dia lalu mengatakan AS akan tidak pernah mengakui klaim teritorial seperti yang dilakukan China di Laut China Selatan, dan mereka akan tetap memperjuangkan kebebasan navigasi baik di laut, maupun di udara.
Washington dan Beijing kerap terlibat ketegangan yang disebabkan oleh patroli kapal perang AS di Laut China Selatan. Washington menilai langkah mereka sudah sesuai hukum internasional karena Laut China Selatan ada perairan internasional, dan berdasarkan peraturan internasional semua pihak boleh berlayar di perairan internasional dengan dalil kebebasan navigasi.
Sementara China menilai langkah AS tersebut salah di mana Beijing menyebut Washington telah melanggar kedaulatan Negeri Tirai Bambu itu.
(ian)