Dinyatakan Bersalah, Suriah Tolak Laporan Panel PBB
A
A
A
DAMASKUS - Pemerintah Suriah menolak laporan yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB yang menyatakan mereka bersalah dalam serangan gas sarin pada bulan April lalu. Serangan gas sarin di kota yang dikuasai kelompok oposisi Suriah, Khan Sheikhoun, itu telah menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak.
"Suriah menolak bentuk dan substansi yang masuk dalam laporan Joint Investigative Mechanism (JIM) PBB dan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) yang diumumkan kemarin," bunyi laporan kantor berita negara SANA, mengutip seorang pejabat di luar negeri Suriah kementerian.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa laporan tersebut telah disusun berdasarkan instruksi dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya untuk menempatkan lebih banyak tekanan politik di Suriah, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/10/2017).
Laporan JIM menemukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas sarin di Khan Sheikhoun pada tanggal 4 April lalu.
Serangan tersebut mendorong serangan rudal AS terhadap sebuah pangkalan udara Suriah yang Washington katakan digunakan untuk melancarkan serangan tersebut.
Baca Juga: Panel PBB Sebut Pasukan Assad Dalang Serangan Gas Sarin
"Damaskus mengutuk ketergantungan Joint Investigative Mechanism (JIM) atas nama penjahat yang melakukan tindakan tidak bermoral ini di Khan Sheikhoun dan saksi-saksi yang dicurigai, dan juga yang disebut sumber terbuka," sebuah pernyataan dari pejabat kementerian luar negeri mengatakan.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa Suriah memperbarui komitmennya terhadap Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia dan mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki bahan kimia yang dibatasi oleh kesepakatan tersebut.
"Suriah menganggap penggunaan senjata kimiawi tindakan tidak bermoral, dikutuk di mana-mana, kapanpun, dalam keadaan apapun," SANA melaporkan.
"Suriah menolak bentuk dan substansi yang masuk dalam laporan Joint Investigative Mechanism (JIM) PBB dan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) yang diumumkan kemarin," bunyi laporan kantor berita negara SANA, mengutip seorang pejabat di luar negeri Suriah kementerian.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa laporan tersebut telah disusun berdasarkan instruksi dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya untuk menempatkan lebih banyak tekanan politik di Suriah, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/10/2017).
Laporan JIM menemukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas sarin di Khan Sheikhoun pada tanggal 4 April lalu.
Serangan tersebut mendorong serangan rudal AS terhadap sebuah pangkalan udara Suriah yang Washington katakan digunakan untuk melancarkan serangan tersebut.
Baca Juga: Panel PBB Sebut Pasukan Assad Dalang Serangan Gas Sarin
"Damaskus mengutuk ketergantungan Joint Investigative Mechanism (JIM) atas nama penjahat yang melakukan tindakan tidak bermoral ini di Khan Sheikhoun dan saksi-saksi yang dicurigai, dan juga yang disebut sumber terbuka," sebuah pernyataan dari pejabat kementerian luar negeri mengatakan.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa Suriah memperbarui komitmennya terhadap Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia dan mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki bahan kimia yang dibatasi oleh kesepakatan tersebut.
"Suriah menganggap penggunaan senjata kimiawi tindakan tidak bermoral, dikutuk di mana-mana, kapanpun, dalam keadaan apapun," SANA melaporkan.
(ian)