Letusan Gunung Berapi di Vanuatu Picu Evakuasi Belasan Ribu Penduduk
A
A
A
PORT VILA - Sebuah gunung berapi yang meletus di Vanuatu telah memicu evakuasi sebuah pulau yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 11.000 penduduk pulau Ambae telah diperintahkan untuk pergi dan akan dipindahkan ke pulau-pulau lain di negara Pasifik.
Gunung berapi Manaro Voui, yang telah bergemuruh berhari-hari, mulai memuntahkan abu dalam sebuah "letusan moderat" selama akhir pekan kemarin seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/9/2019).
Pejabat situasi darurat setempat telah memindahkan 6.000 penduduk ke tempat penampungan di tempat lain di Ambae awal pekan ini, namun kini telah memerintahkan evakuasi skala penuh.
Semua penduduk pulau diperkirakan telah dipindahkan dari Ambae pada hari Jumat depan, di mana pejabat darurat mengatakan akan menjadi yang pertama di negara ini.
Pihak berwenang telah meningkatkan kewaspadaan mereka ke tingkat tertinggi kedua pada hari Sabtu, yang berarti Manaro Voui berada dalam "status letusan moderat". Mereka memperingatkan semburan batu dan gas vulkanik, hujan asam, serta abu jatuh.
Gunung berapi tersebut telah terlihat memancarkan awan asap dengan tanda-tanda lahar panas yang muncul ke permukaan di kawahnya dalam beberapa hari ini.
"Kami telah memindahkan orang-orang keluar dari tempat yang tinggi ke daerah-daerah aman di barat dan timur pulau," kata Shadrack Welegtabit, direktur badan manajemen bencana nasional.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan gunung berapi tersebut akan memicu peringatan tingkat tertinggi dengan letusan penuh. "Jadi kita harus membawa orang keluar dari pulau ini," imbuhnya.
Kebanyakan penduduk itu kemungkinan akan dipindahkan ke pulau tetangga Pentakosta, kata Radio New Zealand
Manaro Voui terakhir meletus pada tahun 2005, menyebabkan 5.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka.
Gunung berapi - seperti Gunung Agung di Bali, yang menunjukkan tanda-tanda akan meletus - berada di Cincin Api Pasifik. Daerah itu secara geologis aktif mengalami gempa secara teratur, dan memiliki ratusan gunung berapi aktif.
Gunung berapi Manaro Voui, yang telah bergemuruh berhari-hari, mulai memuntahkan abu dalam sebuah "letusan moderat" selama akhir pekan kemarin seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/9/2019).
Pejabat situasi darurat setempat telah memindahkan 6.000 penduduk ke tempat penampungan di tempat lain di Ambae awal pekan ini, namun kini telah memerintahkan evakuasi skala penuh.
Semua penduduk pulau diperkirakan telah dipindahkan dari Ambae pada hari Jumat depan, di mana pejabat darurat mengatakan akan menjadi yang pertama di negara ini.
Pihak berwenang telah meningkatkan kewaspadaan mereka ke tingkat tertinggi kedua pada hari Sabtu, yang berarti Manaro Voui berada dalam "status letusan moderat". Mereka memperingatkan semburan batu dan gas vulkanik, hujan asam, serta abu jatuh.
Gunung berapi tersebut telah terlihat memancarkan awan asap dengan tanda-tanda lahar panas yang muncul ke permukaan di kawahnya dalam beberapa hari ini.
"Kami telah memindahkan orang-orang keluar dari tempat yang tinggi ke daerah-daerah aman di barat dan timur pulau," kata Shadrack Welegtabit, direktur badan manajemen bencana nasional.
Dia mengatakan bahwa kemungkinan gunung berapi tersebut akan memicu peringatan tingkat tertinggi dengan letusan penuh. "Jadi kita harus membawa orang keluar dari pulau ini," imbuhnya.
Kebanyakan penduduk itu kemungkinan akan dipindahkan ke pulau tetangga Pentakosta, kata Radio New Zealand
Manaro Voui terakhir meletus pada tahun 2005, menyebabkan 5.000 orang untuk meninggalkan rumah mereka.
Gunung berapi - seperti Gunung Agung di Bali, yang menunjukkan tanda-tanda akan meletus - berada di Cincin Api Pasifik. Daerah itu secara geologis aktif mengalami gempa secara teratur, dan memiliki ratusan gunung berapi aktif.
(ian)