ISIS Klaim Serangan Pisau Terhadap Tentara di Brussels

Minggu, 27 Agustus 2017 - 09:01 WIB
ISIS Klaim Serangan Pisau Terhadap Tentara di Brussels
ISIS Klaim Serangan Pisau Terhadap Tentara di Brussels
A A A
BRUSSELS - ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pisau terhadap tentara di Brussels, Belgia. Klaim tersebut tertuang dalam sebuah pesan yang beredar di akun media sosial yang terkait dengan kelompok ekstrimis itu pada hari Sabtu.

Dua tentara Belgia tengah berpatroli pada Jumat malam ketika seorang pria menyerang mereka dari belakang dengan sebilah golok. Pelaku meneriakkan Allahu Akbar, kata kantor Jaksa Penuntut Federal Belgia.

Baca Juga: Tikam Tentara Belgia dengan Golok, Seorang Pria Ditembak Mati

Para tentara sedikit terluka, namun satu berhasil menembak penyerang, yang kemudian meninggal di rumah sakit. Dia ditemukan membawa replika senjata api dan dua salinan Al-Quran.

"Pelaku insiden penikaman di Brussels adalah salah satu tentara Negara Islam (ISIS," kata kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS seperti dilansir dari CNN, Minggu (27/8/2017).

"Dia melakukan serangan tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi," sambungan pernyataan itu. CNN tidak dapat mengkonfirmasi pernyataan tersebut secara independen.

Penyerang tersebut adalah warga negara Belgia asal Somalia yang lahir pada tahun 1987, kata pihak berwenang, membuatnya berusia 29 atau 30 tahun. Pihak keamanan belum berhasil mengidentifikasi nama pelaku.

Kantor jaksa federal Begia mengatakan pelaku mempunyai catatan kasus aksi penyerangan pada bulan Februari lalu. Namun, tidak ada mempunyai catatan aktivitas teroris. Rumahnya di Bruges digeledah polisi semalam.

Belgia telah mengalami beberapa serangan teror dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Maret 2016, serangan terkoordinasi di bandara Brussels dan sebuah stasiun metro menyebabkan 31 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Juni lalu, seorang tersangka ditembak fatal di sebuah stasiun transit Brussels setelah sebuah pemboman yang gagal yang oleh pihak berwenang disebut serangan teroris.

Belgia juga telah menjadi fokus pejabat kontraterorisme karena sejumlah besar orang Belgia yang telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok teror lainnya di Suriah dan Irak. Jumlahnya lebih banyak per kapita daripada negara Uni Eropa lainnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)