AS: Inspektur Nuklir Harus Bisa Akses Pangkalan Militer Iran

Sabtu, 26 Agustus 2017 - 03:23 WIB
AS: Inspektur Nuklir...
AS: Inspektur Nuklir Harus Bisa Akses Pangkalan Militer Iran
A A A
NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak inspektur nuklir dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menggunakan kewenangannya untuk bisa mengakses pangkalan militer Iran. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley prihatin setelah inspektur nuklir tidak diberi akses.

Menurut Haley, akses itu harus untuk memastikan kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan nuklir 2015.

”Saya memiliki kepercayaan yang kuat pada IAEA, namun mereka berurusan dengan sebuah negara yang memiliki sejarah pembohong dan program nuklir rahasia yang jelas,” kata Haley dalam sebuah konferensi pers setelah kembali dari perjalanan ke Wina, basis IAEA.

”Kami mendorong IAEA untuk menggunakan semua otoritas yang mereka miliki dan untuk mengejar setiap sudut yang mungkin untuk memverifikasi kepatuhan (Iran) terhadap kesepakatan nuklir,” lanjut Haley, seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/8/2017).

Sebelumnya, Kepala Organisasi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan bahwa Iran hanya membutuhkan waktu lima hari untuk meningkatkan pengayaan uranium ke tingkat yang cukup untuk membuat senjata nuklir. Hal itu akan dilakukan Teheran jika AS mundur dari kesepakatan nuklir 2015.

”Jika ada rencana untuk reaksi dan tantangan, kami pasti akan mengejutkan mereka,” kata Salehi. ”Jika kita membuat tekad, kita bisa melanjutkan pengayaan 20 persen paling banyak dalam lima hari,” lanjut Salehi.

Kendati demikian, Salehi menegaskan bahwa negaranya tidak tertarik pada skenario seperti itu.

”Pasti, kita tidak tertarik hal seperti itu terjadi. Kami belum mencapai kesepakatan dengan mudah untuk membiarkannya berjalan dengan mudah. Kami berkomitmen terhadap kesepakatan dan kami setia untuk itu,” ujarnya mengacu pada kepatuhan Teheran atas kesepakatan nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, China, Prancis dan Jerman).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9354 seconds (0.1#10.140)