Kapal dan Drone China Dekati Pulau Sengketa, Jepang Kirim Jet Tempur
A
A
A
TOKYO - Jet-jet tempur Jepang terbang di atas Laut China Timur setelah empat kapal penjaga pantai China dan sebuah drone terbang mendekati pulau sengketa. Demikian pernyataan otoritas Jepang.
Menurut penjaga pantai Jepang, ini adalah penerbangan pertama di dekat pulau sengketa yang disaksikan langsung oleh para pejabat. Insiden ini juga menggenapi 13 penyusupan yang dilakukan kapal penjaga pantai China di perairan yang diperebutkan tersebut.
Jepang dan China telah lama berselisih mengenai pulau-pulau kecil dan tak berpenghuni, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Mereka dikuasai oleh Jepang namun diklaim juga oleh China.
"Ini meningkatkan situasi dan sama sekali tidak dapat diterima. Kami menganggap ini sebagai pelanggaran serius atas kedaulatan Jepang," kata Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada, mengacu pada serbuah dan pesawat tak berawak tersebut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/5/2017).
Inada mengatakan dua jet tempur F-15, satu pesawat peringatan dini E-2C dan pesawat pengintai AWACS dikirim ke tempat kejadian.
Sementara direktur jenderal Biro Urusan Asia dan Organisasi Urusan Luar Negeri Jepang, Kenji Kanasugi, mengajukan sebuah protes keras dengan kedutaan besar China di Tokyo melalui telepon, kata seorang pejabat kementerian.
Kedutaan China menanggapi protes tersebut dengan mengulangi sikap China di pulau-pulau tersebut, pejabat tersebut menambahkan.
China secara rutin menolak kritik Jepang mengenai patroli semacam itu, dengan mengatakan bahwa kapal-kapal mereka memiliki hak untuk beroperasi di China yang disebut perairan teritorialnya.
Dalam sebuah pernyataan singkat di situsnya, Administrasi Oceanik China menyatakan bahwa empat kapal pengawal pantai telah berpatroli di kepulauan itu, namun tidak menyebutkan pesawat tak berawak.
Menurut penjaga pantai Jepang, ini adalah penerbangan pertama di dekat pulau sengketa yang disaksikan langsung oleh para pejabat. Insiden ini juga menggenapi 13 penyusupan yang dilakukan kapal penjaga pantai China di perairan yang diperebutkan tersebut.
Jepang dan China telah lama berselisih mengenai pulau-pulau kecil dan tak berpenghuni, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Mereka dikuasai oleh Jepang namun diklaim juga oleh China.
"Ini meningkatkan situasi dan sama sekali tidak dapat diterima. Kami menganggap ini sebagai pelanggaran serius atas kedaulatan Jepang," kata Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada, mengacu pada serbuah dan pesawat tak berawak tersebut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/5/2017).
Inada mengatakan dua jet tempur F-15, satu pesawat peringatan dini E-2C dan pesawat pengintai AWACS dikirim ke tempat kejadian.
Sementara direktur jenderal Biro Urusan Asia dan Organisasi Urusan Luar Negeri Jepang, Kenji Kanasugi, mengajukan sebuah protes keras dengan kedutaan besar China di Tokyo melalui telepon, kata seorang pejabat kementerian.
Kedutaan China menanggapi protes tersebut dengan mengulangi sikap China di pulau-pulau tersebut, pejabat tersebut menambahkan.
China secara rutin menolak kritik Jepang mengenai patroli semacam itu, dengan mengatakan bahwa kapal-kapal mereka memiliki hak untuk beroperasi di China yang disebut perairan teritorialnya.
Dalam sebuah pernyataan singkat di situsnya, Administrasi Oceanik China menyatakan bahwa empat kapal pengawal pantai telah berpatroli di kepulauan itu, namun tidak menyebutkan pesawat tak berawak.
(ian)