Setelah 33 Tahun Hilang, Sebuah Pantai di Irlandia Kembali Muncul
A
A
A
DOOAGH - Sebuan pantai di Pulau Achill, Irlandia dilaporkan kembali muncul setelah hilang selama lebih dari tiga dekade. Pantai itu hilang akibat sebuah badai besar 33 tahun lalu, yang membuat pasir di pantai itu hilang dan hanya menyisakan bebatuan besar.
Akibat hilangnya pantai itu 33 tahun lalu, menyebabkan perdagangan turun dengan hampir semua hotel, wisma, dan kafe di desa tersebut ditutup.
Namun, melansir Metro pada Senin (8/5), pantai itu kembali muncul pada bulan April lalu. Gelombang besar dan angin kencang telah membawa ribuan ton pasir ke Pulau Achill, yang menutupi bebatuan.
"Sebelum menghilang, pantai telah ada di ingatan kami hampir terus menerus, sampai 1984-85. Selama waktu itu ada beberapa badai besar yang benar-benar menghancurkan pantai dan tahun 1984 adalah yang terakhir kalinya pantai berada di sana," kata kepala pariwisata Pulau Achill, Sean Molloy.
"Kemudian pada bulan April, ketika kami mengalami cuaca saat Paskah, angin masuk dari utara. Cuaca itu sangat konstan dan pasti mengangkut material yang terkikis dari tempat lain," sambungnya.
Dia mengatakan, sebagian besar pasir itu datang dalam waktu lebih dari satu pekan. Munculnya kembali pantai tersebut, menurut Molloy membuat warga sangat senang.
"Sangat menyenangkan bagi penduduk desa untuk mendapatkan kembali pantainya. Ini adalah contoh yang luar biasa dari kekuatan alam dan bagaimana pantai bisa berubah hanya dalam hitungan hari," tukasnya.
Akibat hilangnya pantai itu 33 tahun lalu, menyebabkan perdagangan turun dengan hampir semua hotel, wisma, dan kafe di desa tersebut ditutup.
Namun, melansir Metro pada Senin (8/5), pantai itu kembali muncul pada bulan April lalu. Gelombang besar dan angin kencang telah membawa ribuan ton pasir ke Pulau Achill, yang menutupi bebatuan.
"Sebelum menghilang, pantai telah ada di ingatan kami hampir terus menerus, sampai 1984-85. Selama waktu itu ada beberapa badai besar yang benar-benar menghancurkan pantai dan tahun 1984 adalah yang terakhir kalinya pantai berada di sana," kata kepala pariwisata Pulau Achill, Sean Molloy.
"Kemudian pada bulan April, ketika kami mengalami cuaca saat Paskah, angin masuk dari utara. Cuaca itu sangat konstan dan pasti mengangkut material yang terkikis dari tempat lain," sambungnya.
Dia mengatakan, sebagian besar pasir itu datang dalam waktu lebih dari satu pekan. Munculnya kembali pantai tersebut, menurut Molloy membuat warga sangat senang.
"Sangat menyenangkan bagi penduduk desa untuk mendapatkan kembali pantainya. Ini adalah contoh yang luar biasa dari kekuatan alam dan bagaimana pantai bisa berubah hanya dalam hitungan hari," tukasnya.
(esn)