Ditinggal Inggris, Uni Eropa Klaim Banyak Negara Ingin Gabung
A
A
A
JAKARTA - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) dan sinyal sejumlah negara lain mengikuti jejak Inggris tidak diambil pusing oleh organisasi yang berbasis di Brussels tersebut. UE mengklaim masih banyak negara yang ingin bergabung.
”Masih ada kandidat yang ingin bergabung dengan UE dan ada proses untuk memasukkan mereka sebagai anggota baru dan bagian dari masa depan UE,” kata Pemerintah Italia melalui Duta Besar-nya untuk Indonesia Vittorio Sandall, pada Selasa (21/3/2017). Italia, selain anggota juga salah satu pendiri UE.
Komentar senada disampaikan Kuasa Usaha Delegasi UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles-Michel Geurts. Menurutnya, ada beberapa Balkan yang tengah merampungkan persyaratan untuk masuk sebagai anggota UE.
Geurts mengakui butuh waktu cukup panjang bagi sebuah negara untuk diterima sebagai anggota UE. ”Saat melihat penerimaan Hungaria ke UE, prosesnya biasanya membutuhkan 12 tahun,” ucap Geurts.
Lamanya proses penerimaan suatu negara ini, lanjut Geurts, karena negosiasinya didasarkan pada kemajuan yang dihasilkan negara itu untuk menerima undang-undang UE yang telah dibuat dan berkembang selama lebih dari 50 tahun.
Dia menggambarkan proses tersebut seperti usaha bergabung ke dalam sebuah kereta yang sudah berjalan selama 60 tahun. ”Proses itu sama sekali tidak sederhana,” katanya.
”Masih ada kandidat yang ingin bergabung dengan UE dan ada proses untuk memasukkan mereka sebagai anggota baru dan bagian dari masa depan UE,” kata Pemerintah Italia melalui Duta Besar-nya untuk Indonesia Vittorio Sandall, pada Selasa (21/3/2017). Italia, selain anggota juga salah satu pendiri UE.
Komentar senada disampaikan Kuasa Usaha Delegasi UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles-Michel Geurts. Menurutnya, ada beberapa Balkan yang tengah merampungkan persyaratan untuk masuk sebagai anggota UE.
Geurts mengakui butuh waktu cukup panjang bagi sebuah negara untuk diterima sebagai anggota UE. ”Saat melihat penerimaan Hungaria ke UE, prosesnya biasanya membutuhkan 12 tahun,” ucap Geurts.
Lamanya proses penerimaan suatu negara ini, lanjut Geurts, karena negosiasinya didasarkan pada kemajuan yang dihasilkan negara itu untuk menerima undang-undang UE yang telah dibuat dan berkembang selama lebih dari 50 tahun.
Dia menggambarkan proses tersebut seperti usaha bergabung ke dalam sebuah kereta yang sudah berjalan selama 60 tahun. ”Proses itu sama sekali tidak sederhana,” katanya.
(mas)