Monyet di Jepang Tepergok Bercinta dengan Rusa
A
A
A
PARIS - Para ilmuwan mengungkap perilaku monyet jantan di Jepang yang "sangat tidak biasa”, yakni tepergok berhubungan seks dengan Rusa betina. Kasus langka antar-spesies ini mengusik para ilmuwan untuk meneliti.
Para ilmuwan dalam jurnal Primates melaporkan, hubungan seks antara hewan dari spesies yang berlainan sangat jarang terjadi. Tapi, kasus di Jepang ini membuktikan bahwa hal itu telah terjadi, terutama pada satwa peliharaan dan satwa yang dalam penangkaran.
Menurut para ilmuwan, meskipun perilaku para satwa itu didorong oleh kebutuhan untuk berkembang biak, tapi tingkah monyet jantan dan rusa betina di Jepang itu akan sia-sia karena tidak akan menghasilkan keturunan.
Untuk penelitian baru, para ilmuwan memfilmkan seekor monyet Jepang atau dikenal sebagai “monyet salju” dipertemukan dengan setidaknya dua rusa Sika betina yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar.
Dalam rekaman yang diabadikan para ilmuwan, monyet muda itu tanpa penetrasi membuat gerakan seksual saat naik di punggung rusa betina. Penelitian itu dilakukan di Yakushima Island, Jepang.
Penelitian itu menunjukkan rusa berlari ketika monyet naik ke punggungnya. Tapi, monyet salju telah menumpahkan cairan sperma di punggung rusa. ”Tidak ada ambiguitas yang mungkin terjadi, itu jelas perilaku seksual,” kata koordinator penulis riset Marie Pele dari University of Strasbourg, Prancis, kepada AFP, Rabu (11/1/2017).
Monyet yang menurut ilmuwan dianggap “kurangajar” itu ternyata juga menjaga rusa yang dia taksir dengan mengusir monyet-monyet jantan lainnya yang mencoba mendekat.
Para ilmuwan berspekulasi perilaku tak wajar ini mungkin didorong oleh “krisis pasangan” dalam komunitas, di mana kompetisi untuk berebut pasangan betina cenderung kaku. Selain itu, juga didorong oleh lonjakan hormon saat musim kawin.
”Yang jantan terkadang masih muda, seperti yang dalam penelitian ini, tidak memiliki akses ke pasangan betina dalam kelompok sosial mereka, karena (para monyet betina) diklaim oleh (monyet) jantan yang lebih tua,” kata Pele.
”Monyet muda ini tidak memiliki akses ke betina, tapi sangat bersemangat. Ini mengambil keuntungan dari kehadiran rusa betina,” imbuh Pele.
Monyet salju dan rusa Sika tinggal di dekat di Yakushima. Kedua spesies ini berbagi makanan yang berjatuhan dari pohon. Tim peneliti mengaku masih memerlukan riset lebih lanjut untuk memahami asal-usul perilaku seksual antarspesies, termasuk indikasi yang mirip bestialitas (manusia tertarik secara seksual dengan hewan).
Para ilmuwan dalam jurnal Primates melaporkan, hubungan seks antara hewan dari spesies yang berlainan sangat jarang terjadi. Tapi, kasus di Jepang ini membuktikan bahwa hal itu telah terjadi, terutama pada satwa peliharaan dan satwa yang dalam penangkaran.
Menurut para ilmuwan, meskipun perilaku para satwa itu didorong oleh kebutuhan untuk berkembang biak, tapi tingkah monyet jantan dan rusa betina di Jepang itu akan sia-sia karena tidak akan menghasilkan keturunan.
Untuk penelitian baru, para ilmuwan memfilmkan seekor monyet Jepang atau dikenal sebagai “monyet salju” dipertemukan dengan setidaknya dua rusa Sika betina yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar.
Dalam rekaman yang diabadikan para ilmuwan, monyet muda itu tanpa penetrasi membuat gerakan seksual saat naik di punggung rusa betina. Penelitian itu dilakukan di Yakushima Island, Jepang.
Penelitian itu menunjukkan rusa berlari ketika monyet naik ke punggungnya. Tapi, monyet salju telah menumpahkan cairan sperma di punggung rusa. ”Tidak ada ambiguitas yang mungkin terjadi, itu jelas perilaku seksual,” kata koordinator penulis riset Marie Pele dari University of Strasbourg, Prancis, kepada AFP, Rabu (11/1/2017).
Monyet yang menurut ilmuwan dianggap “kurangajar” itu ternyata juga menjaga rusa yang dia taksir dengan mengusir monyet-monyet jantan lainnya yang mencoba mendekat.
Para ilmuwan berspekulasi perilaku tak wajar ini mungkin didorong oleh “krisis pasangan” dalam komunitas, di mana kompetisi untuk berebut pasangan betina cenderung kaku. Selain itu, juga didorong oleh lonjakan hormon saat musim kawin.
”Yang jantan terkadang masih muda, seperti yang dalam penelitian ini, tidak memiliki akses ke pasangan betina dalam kelompok sosial mereka, karena (para monyet betina) diklaim oleh (monyet) jantan yang lebih tua,” kata Pele.
”Monyet muda ini tidak memiliki akses ke betina, tapi sangat bersemangat. Ini mengambil keuntungan dari kehadiran rusa betina,” imbuh Pele.
Monyet salju dan rusa Sika tinggal di dekat di Yakushima. Kedua spesies ini berbagi makanan yang berjatuhan dari pohon. Tim peneliti mengaku masih memerlukan riset lebih lanjut untuk memahami asal-usul perilaku seksual antarspesies, termasuk indikasi yang mirip bestialitas (manusia tertarik secara seksual dengan hewan).
(mas)