Gertak China, AS-Jepang-Prancis Bersiap Manuver Militer Gabungan

Senin, 07 Desember 2020 - 08:13 WIB
loading...
Gertak China, AS-Jepang-Prancis...
Kapal Coast Guard Jepang, PS206 Houou, saat beroperasi di sekitar pulau Senkaku yang disengketakan dengan China di Laut China Timur. Foto/REUTERS
A A A
TOKYO - Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Prancis bersiap untuk latihan militer gabungan untuk pertama kalinya pada Mei tahun depan. Manuver gabungan di darat dan laut ini bertujuan untuk menggertak China yang terus meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau sengketa di Laut China Timur.

Surat kabar Sankei, mengutip sumber militer Jepang, melaporkan manuver gabungan akan berlangsung di salah satu pulau terpencil Jepang yang tidak berpenghuni. Latihan tersebut nantinya akan fokus pada upaya memberikan bantuan selama bencana alam, tetapi sebagian juga menjadi dasar untuk pertahanan terhadap serangan musuh. (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih Canggih yang Dikontrol Satelit )

Mengutip Reuters, Senin (7/12/2020), Kementerian Pertahanan Jepang belum bersedia menanggapi permintaan konfirmasi yang diajukan.

Namun, surat kabar Sankei, melaporkan bahwa latihan militer bersama itu bertujuan untuk melawan China, yang mengklaim pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur.

(Baca Juga : Kerumunan Massa Jarah Perlengkapan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon )

"Kami ingin menunjukkan kehadiran kami di kawasan itu dan mengirim pesan tentang kerja sama Jepang-Prancis," kata Laksamana Pierre Vandier, Kepala Staf Angkatan Laut Prancis, kepada Sankei dalam wawancara terpisah.

“Ini adalah pesan yang ditujukan untuk China. Ini adalah pesan tentang kemitraan multilateral dan kebebasan perjalanan." (Baca juga: Dituduh Kudeta Erdogan, Pilot F-16 Turki Dihukum Penjara 648 Tahun )

China mengatakan niatnya di kawasan itu untuk tujuan damai.

Tetapi Jepang semakin khawatir tentang peningkatan aktivitas Angkatan Laut China di sekitar pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur yang Tokyo sebut Senkaku, sementara Beijing menyebutnya Diaoyu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)