Pesta Hanukkah di Bahrain, Muslim dan Yahudi Menari Bareng
A
A
A
MANAMA - Sebuah pesta untuk merayakan hari libur Yahudi, Hanukkah, di gelar wilayah di Kerajaan Bahrain, salah satu negara Islam di Timur Tengah. Dalam pesta itu, warga Muslim dan Yahudi Ortodoks berbagi kebahagiaan dengan menari dan dan bernyanyi bersama.
Pesta Hanukkah itu digelar pada Sabtu malam oleh jutawan Yahudi Amerika, Lazer Scheiner. Pesta dihadiri warga Muslim dan komunitas Yahudi di Bahrain.
Pesta itu direkam dan videonya sudah menyebar di media sosial. Dalam video, warga Muslim dan Yahudi berpegangan tangan, menari dan bernyanyi bersama dengan iringan musik.
Bahrain memiliki populasi 1,3 juta jiwa. Menurut perkiraan media Israel, Arutz Sheva, semalam (27/12/2016), kurang dari 50 warga Yahudi berada di dalamnya.
Hanukkah yang juga dikenal sebagai “Festival of Lights” merupakan pesta untuk menandai peresmian kembali Kuil Yahudi kedua di Yerusalem, yang berlangsung pada abad kedua sebelum masehi (SM).
Liburan Hanukkah biasanya dimulai pada akhir Desember dan dirayakan selama delapan hari. Pada tahun ini, libur Hannukah dimulai 24 Desember dan akan berakhir pada 1 Januari bertepatan dengan Tahun Baru 2017.
Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa memperingati hari libur Hanukkah untuk pertama kalinya pada tahun 2015. Saat itu, dia mengatakan bahwa seruan untuk perang melawan teror perlu datang dari para pemimpin semua agama.
”Di sini, di anggota Bahrain dari semua agama hidup tanpa rasa takut, dan kami akan terus memungkinkan orang-orang Yahudi untuk hidup damai dan tenang, mempertahankan gaya hidup mereka, kebiasaan mereka dan menjalankan perintah-perintah agama mereka tanpa rasa takut,” kata Raja Hamad.
Bahrain telah menunjukkan diri sebagai negara yang menerima komunitas Yahudi. Pada tahun 2008, pemerintah negara itu menunjuk seorang wanita Yahudi, Houda Ezra Ebrahim Nonoo, sebagai duta besar Bahrain untuk Amerika Serikat (AS).
Video warga Muslim dan Yahudi berbaur dalam pesta Hanukkah itu menuai pujian di media sosial. Para pengguna media sosial menilai pemandangan itu sebagai promosi perdamaian dan toleransi.
Pesta Hanukkah itu digelar pada Sabtu malam oleh jutawan Yahudi Amerika, Lazer Scheiner. Pesta dihadiri warga Muslim dan komunitas Yahudi di Bahrain.
Pesta itu direkam dan videonya sudah menyebar di media sosial. Dalam video, warga Muslim dan Yahudi berpegangan tangan, menari dan bernyanyi bersama dengan iringan musik.
Bahrain memiliki populasi 1,3 juta jiwa. Menurut perkiraan media Israel, Arutz Sheva, semalam (27/12/2016), kurang dari 50 warga Yahudi berada di dalamnya.
Hanukkah yang juga dikenal sebagai “Festival of Lights” merupakan pesta untuk menandai peresmian kembali Kuil Yahudi kedua di Yerusalem, yang berlangsung pada abad kedua sebelum masehi (SM).
Liburan Hanukkah biasanya dimulai pada akhir Desember dan dirayakan selama delapan hari. Pada tahun ini, libur Hannukah dimulai 24 Desember dan akan berakhir pada 1 Januari bertepatan dengan Tahun Baru 2017.
Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa memperingati hari libur Hanukkah untuk pertama kalinya pada tahun 2015. Saat itu, dia mengatakan bahwa seruan untuk perang melawan teror perlu datang dari para pemimpin semua agama.
”Di sini, di anggota Bahrain dari semua agama hidup tanpa rasa takut, dan kami akan terus memungkinkan orang-orang Yahudi untuk hidup damai dan tenang, mempertahankan gaya hidup mereka, kebiasaan mereka dan menjalankan perintah-perintah agama mereka tanpa rasa takut,” kata Raja Hamad.
Bahrain telah menunjukkan diri sebagai negara yang menerima komunitas Yahudi. Pada tahun 2008, pemerintah negara itu menunjuk seorang wanita Yahudi, Houda Ezra Ebrahim Nonoo, sebagai duta besar Bahrain untuk Amerika Serikat (AS).
Video warga Muslim dan Yahudi berbaur dalam pesta Hanukkah itu menuai pujian di media sosial. Para pengguna media sosial menilai pemandangan itu sebagai promosi perdamaian dan toleransi.
(mas)