Malaysia Desak Intervensi Internasional Hentikan Genosida Rohingya

Minggu, 04 Desember 2016 - 15:11 WIB
Malaysia Desak Intervensi...
Malaysia Desak Intervensi Internasional Hentikan Genosida Rohingya
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyerukan intervensi asing untuk menghentikan "genosida" Muslim Rohingya di Myanmar. Hal itu diungkapkannya saat ikut dalam aksi demonstrasi Rohingya di Kuala Lumpur.

Najib menyerukan PBB, Mahkamah Pidana Internasional dan Organisasi Kerja sama Islam untuk campur tangan. "Dunia tidak bisa hanya duduk dan menonton genosida mengambil tempat," katanya kepada massa demonstran seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/12/2016).

Najib tetap datang ke aksi tersebut meski mendapat peringatan dari Myanmar bahwa Malaysia mempertaruhkan melanggar prinsip non intervensi terhadap urusan internal anggota lain dari ASEAN. Sebagai tanggapan, Najib mengatakan ASEAN juga telah berjanji dalam Piagam ASEAN untuk menegakkan hak-hak dasar manusia.

Dia juga menuduh pemimpin Myanmar dan pemegang hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, tidak mengambil tindakan. Ia mengatakan bahwa ia telah menyatakan masalah Rohingya masalah yang melewati batas diskusi bilateral. "Bagaiman ini bisa terjadi? Kita harus diizinkan untuk membahas semuanya," kata Najib.

Pekan lalu Malaysia memanggil Duta Besar Myanmar untuk mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan represif terhadap Muslim Rohingya. Malaysia juga membatalkan pertandingan tim nasional U-22 dengan Myanmar sebagai aksi protes.

Sementara Presiden Masyarakat Rohingya di Malaysia, Faisal Islam Muhammad Kassim mengatakan bahwa ia menghargai upaya Negeri Jiran itu untuk menemukan solusi terhadap krisis. "Kami ingin pemerintah Malaysia untuk (mengirimkan) pesan ke dunia Muslim dan negara-negara Barat, untuk menekan pemerintah Myanmar guna menyelesaikan masalah Rohingya ini," katanya.

Kekerasan di Myanmar adalah pertumpahan darah yang paling serius di Rakhine sejak bentrokan komunal pada 2012 yang menewaskan ratusan orang. Penganiayaan dan kemiskinan menyebabkan ribuan Rohingya melarikan diri Myanmar menyusul kekerasan antara umat Buddha dan Muslim di sana empat tahun yang lalu. Banyak dari mereka yang diselundupkan atau diperdagangkan ke negara-negara tetangga, terutama untuk Thailand dan Malaysia.
(ian)
Berita Terkait
Puluhan Rohingya Tewas...
Puluhan Rohingya Tewas Selama 4 Bulan Naik Perahu ke Malaysia
Diprotes Keras, Pengadilan...
Diprotes Keras, Pengadilan Malaysia Setop Deportasi 1.200 Warga Myanmar
PM Muhyiddin: Malaysia...
PM Muhyiddin: Malaysia Tak Bisa Tampung Pengungsi Rohingya Lagi
Sebut Tentaranya Diancam,...
Sebut Tentaranya Diancam, Myanmar Bantah Pengakuan Kekejaman Rohingya
Pengakuan Tentara Myanmar...
Pengakuan Tentara Myanmar Soal Pembantaian Rohingya: Bunuh Mereka Semua
Pendekatan Rasional...
Pendekatan Rasional terhadap Krisis Rohingya
Berita Terkini
Bocah Ini Habiskan Uang...
Bocah Ini Habiskan Uang Jajan Bulanan Rp6,4 Juta untuk Pijat Senang, Ayahnya Lapor Polisi
7 menit yang lalu
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
33 menit yang lalu
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
39 menit yang lalu
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
1 jam yang lalu
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
2 jam yang lalu
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
3 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved