Ucapan-ucapan yang Bikin Fidel Castro Jadi Negarawan Top Dunia
A
A
A
HAVANA - Fidel Castro, ikon sosialis dan simbol perlawanan terhadap Amerika Serikat telah tutup usia di Havana, Kuba, pada sekitar pukul 19.00, Jumat malam waktu Kuba. Meski Kuba kehilangan Fidel Castro, namun rakyat negara komunis itu masih mengingat ucapan-ucapan frontal Castro yang membuatnya jadi negarawan top dunia.
Berikut ucapan-ucapan Fidel Castro di beberapa pidato dan pernyataansemasa hidupnya, yang dirangkum Sindonews, Sabtu (26/11/2016).
”Sebuah revolusi bukanlah tempat tidur mawar. Sebuah revolusi adalah perjuangan untuk kematian antara masa depan dan masa lalu,” kata Castro pada pidato tahun 1961 untuk menandai ulang tahun kedua Revolusi Kuba.
Ketika kesehatannya dianggap bermasalah, dia mengklaim tidak selemah yang dibayangkan. ”Saya memiliki hati baja,” katanya pada tahun 1972, dalam sebuah pernyataan dalam menanggapi laporan media tentang dugaan bahwa dia diagnosis mengalami gangguan jantung.
Pada tahun 1978, Castro pidato di Konferensi Pemuda Komunis Dunia, yang isinya “menampar” Amerika Serikat.
”Dengan moralitas apa pemimpin (AS) dapat berbicara tentang hak asasi manusia di negara di mana ada jutawan dan pengemis, di mana orang kulit hitam menghadapi diskriminasi, perempuan dilacurkan, dan massa besar Chicanos, Puerto Rico dan Amerika Latin yang usang dieksploitasi dan dihina?” ucap Castro.
Soal kebiasaan merokok cerutu, Castro juga pernah membuat pengumuman yang menjadi sorotan dunia pada tahun 1985. Pengumuman itu berisi tentang komitmennya untuk berhenti merokok cerutu.
”Saya mencapai kesimpulan lama bahwa satu korban terakhir saya harus menciptakan kesehatan (bagi) masyarakat (Kuba), yakni untuk berhenti merokok," katanya pada saat itu.
Kemudian pada tahun 2000, Castro menyadari usianya sudah lanjut dan tidak mungkin lagi berpidato secara maraton. ”Saya telah menyimpulkan—mungkin sedikit terlambat—bahwa pidato harus singkat,” katanya.
Selanjutnya pada tahun 2015, ketika Rusia dan China mulai bersitegang dengan AS, Castro kembali menghujat AS. ”Rusia dan China tahu masalah dunia jauh lebih baik daripada AS karena mereka diwajibkan untuk menahan perang mengerikan yang dikenakan oleh egoisme dan fasisme buta mereka,” katanya dalam sebuah surat kepada pemimpin Venezuela Nicholas Maduro yang juga dikenal anti-AS.
Pidato terbaru sebelum Castro meninggal disampaikan pada Kongres Partai Komunis Kuba, April 2016 lalu. “Saya mendekati 90 tahun. Saya akan segera berlalu seperti orang lain. Saatnya akan tiba bagi kita semua, tetapi ide-ide komunis Kuba merupakan bukti bahwa, dalam kasus jika kita bekerja dengan pathos dan martabat, kita dapat menghasilkan bahan dan nilai-nilai budaya yang orang butuhkan,” katanya.
Berikut ucapan-ucapan Fidel Castro di beberapa pidato dan pernyataansemasa hidupnya, yang dirangkum Sindonews, Sabtu (26/11/2016).
”Sebuah revolusi bukanlah tempat tidur mawar. Sebuah revolusi adalah perjuangan untuk kematian antara masa depan dan masa lalu,” kata Castro pada pidato tahun 1961 untuk menandai ulang tahun kedua Revolusi Kuba.
Ketika kesehatannya dianggap bermasalah, dia mengklaim tidak selemah yang dibayangkan. ”Saya memiliki hati baja,” katanya pada tahun 1972, dalam sebuah pernyataan dalam menanggapi laporan media tentang dugaan bahwa dia diagnosis mengalami gangguan jantung.
Pada tahun 1978, Castro pidato di Konferensi Pemuda Komunis Dunia, yang isinya “menampar” Amerika Serikat.
”Dengan moralitas apa pemimpin (AS) dapat berbicara tentang hak asasi manusia di negara di mana ada jutawan dan pengemis, di mana orang kulit hitam menghadapi diskriminasi, perempuan dilacurkan, dan massa besar Chicanos, Puerto Rico dan Amerika Latin yang usang dieksploitasi dan dihina?” ucap Castro.
Soal kebiasaan merokok cerutu, Castro juga pernah membuat pengumuman yang menjadi sorotan dunia pada tahun 1985. Pengumuman itu berisi tentang komitmennya untuk berhenti merokok cerutu.
”Saya mencapai kesimpulan lama bahwa satu korban terakhir saya harus menciptakan kesehatan (bagi) masyarakat (Kuba), yakni untuk berhenti merokok," katanya pada saat itu.
Kemudian pada tahun 2000, Castro menyadari usianya sudah lanjut dan tidak mungkin lagi berpidato secara maraton. ”Saya telah menyimpulkan—mungkin sedikit terlambat—bahwa pidato harus singkat,” katanya.
Selanjutnya pada tahun 2015, ketika Rusia dan China mulai bersitegang dengan AS, Castro kembali menghujat AS. ”Rusia dan China tahu masalah dunia jauh lebih baik daripada AS karena mereka diwajibkan untuk menahan perang mengerikan yang dikenakan oleh egoisme dan fasisme buta mereka,” katanya dalam sebuah surat kepada pemimpin Venezuela Nicholas Maduro yang juga dikenal anti-AS.
Pidato terbaru sebelum Castro meninggal disampaikan pada Kongres Partai Komunis Kuba, April 2016 lalu. “Saya mendekati 90 tahun. Saya akan segera berlalu seperti orang lain. Saatnya akan tiba bagi kita semua, tetapi ide-ide komunis Kuba merupakan bukti bahwa, dalam kasus jika kita bekerja dengan pathos dan martabat, kita dapat menghasilkan bahan dan nilai-nilai budaya yang orang butuhkan,” katanya.
(mas)