Putuskan Saluran Bilateral, Rusia Kecam AS
Putuskan Saluran Bilateral, Rusia Kecam AS
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) yang memutuskan saluran bilateral kedua negara. Moskow menilai, AS sedang mencoba menimpakan kesalahan kegagalan gencatan senjata Suriah kepada Rusia.
"Washington telah gagal untuk menjalankan komitmen kunci dibawah perjanjian yaitu memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk penduduk kota Aleppo dan untuk memberikan tekanan kepada kelompok bersenjata," juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (4/10/2016).
Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington menangguhkan negosiasi dengan Rusia untuk mengembalikan gencatan senjata di Suriah, negara yang telah dilanda perang selama 5 tahun terakhir.
Pada tanggal 9 September lalu, Rusia dan AS mengumumkan kesepakatan penting tentang gencatan senjata nasional di Suriah. Kedua belah pihak berharap akan menimbulkan kerjasama militer diantara mereka untuk mengakhiri perang saudara di Suriah.
Namun, kesepatakan gencatan senjata itu runtuh setelah kedua negara tersebut saling melempar tudingan menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan kesepakatan tersebut.
"Washington telah gagal untuk menjalankan komitmen kunci dibawah perjanjian yaitu memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk penduduk kota Aleppo dan untuk memberikan tekanan kepada kelompok bersenjata," juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (4/10/2016).
Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington menangguhkan negosiasi dengan Rusia untuk mengembalikan gencatan senjata di Suriah, negara yang telah dilanda perang selama 5 tahun terakhir.
Pada tanggal 9 September lalu, Rusia dan AS mengumumkan kesepakatan penting tentang gencatan senjata nasional di Suriah. Kedua belah pihak berharap akan menimbulkan kerjasama militer diantara mereka untuk mengakhiri perang saudara di Suriah.
Namun, kesepatakan gencatan senjata itu runtuh setelah kedua negara tersebut saling melempar tudingan menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan kesepakatan tersebut.
(ian)
Explore More