Penyelamat Ini Menangis saat Keluarkan Bayi dari Puing-puing di Idlib
A
A
A
IDLIB - Sebuah adegan dramatis terjadi saat petugas penyelamat Suriah mengeluarkan seorang bayi yang masih hidup dari puing-puing bangunan di Idlib yang hancur akibat pengeboman pesawat. Petugas penyelamat itu menangis memeluk bayi perempuan berumur sebulan.
Adegan itu direkam seseorang di lokasi serangan udara di Idlib. Semula para petugas penyelamat putus asa mencari korban pengeboman yang terkubur puing-puing bangunan.
“Kami telah bekerja selama dua atau tiga jam, Insya Allah, dia berusia satu bulan. Oh Tuhan, dua jam kerja, ini adalah (bayi) berusia 30 hari....," teriak petugas penyelamat itu, seperti rekaman video yang dirilis Daily Mail, Sabtu (1/10/2016).
Para penyelamat itu merasa beruntung karena bayi yang mereka evakuasi masih hidup. Meski demikian, kepala bayi perempuan itu berdarah dan dipenuhi debu.
Dalam kondisi emosional, petugas pria yang menyelamatkan si bayi tiba-tiba meneteskan air mata. Dia memeluk erat bayi tersebut dan merasa lega.
Korban lantas dibawa ke rumah sakit dengan ambulans di tengah kondisi yang kacau. Adegan dramatis itu juga membuat penyiar berita BBC, Kate Silverton, menangis saat siaran langsung.
Silverston beberapa kali menyeka air matanya ketika menyiarkan kisah heroik petugas penyelamat Suriah tersebut. Pengguna media sosial memuji ketenangan jurnalis itu dalam menyiarkan berita secara langsung meski meneteskan air mata.
“Demonstrasi profesionalisme dan ketenangan berikut bagian yang sangat menyedihkan di Suriah Kudos, Kate..," puji seorang pengguna Twitter. Silverston pun merespons.”Untuk Anda semua terima kasih, tidak ada kata-kata yang benar pas untuk pekerjaan saya menjadi berimbang dan ajaib, tapi saya juga manusia,” tulis Silverston.
Serangan di Idlib, Suriah itu terjadi pada hari Kamis (29/9/2016) lalu, tepatnya di Kota Jarjanaz. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sasaran serangan udara yang diduga diluncurkan pesawat rezim Suriah menewaskan 11 orang, termasuk 7 anak.
Adegan itu direkam seseorang di lokasi serangan udara di Idlib. Semula para petugas penyelamat putus asa mencari korban pengeboman yang terkubur puing-puing bangunan.
“Kami telah bekerja selama dua atau tiga jam, Insya Allah, dia berusia satu bulan. Oh Tuhan, dua jam kerja, ini adalah (bayi) berusia 30 hari....," teriak petugas penyelamat itu, seperti rekaman video yang dirilis Daily Mail, Sabtu (1/10/2016).
Para penyelamat itu merasa beruntung karena bayi yang mereka evakuasi masih hidup. Meski demikian, kepala bayi perempuan itu berdarah dan dipenuhi debu.
Dalam kondisi emosional, petugas pria yang menyelamatkan si bayi tiba-tiba meneteskan air mata. Dia memeluk erat bayi tersebut dan merasa lega.
Korban lantas dibawa ke rumah sakit dengan ambulans di tengah kondisi yang kacau. Adegan dramatis itu juga membuat penyiar berita BBC, Kate Silverton, menangis saat siaran langsung.
Silverston beberapa kali menyeka air matanya ketika menyiarkan kisah heroik petugas penyelamat Suriah tersebut. Pengguna media sosial memuji ketenangan jurnalis itu dalam menyiarkan berita secara langsung meski meneteskan air mata.
“Demonstrasi profesionalisme dan ketenangan berikut bagian yang sangat menyedihkan di Suriah Kudos, Kate..," puji seorang pengguna Twitter. Silverston pun merespons.”Untuk Anda semua terima kasih, tidak ada kata-kata yang benar pas untuk pekerjaan saya menjadi berimbang dan ajaib, tapi saya juga manusia,” tulis Silverston.
Serangan di Idlib, Suriah itu terjadi pada hari Kamis (29/9/2016) lalu, tepatnya di Kota Jarjanaz. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sasaran serangan udara yang diduga diluncurkan pesawat rezim Suriah menewaskan 11 orang, termasuk 7 anak.
(mas)