Hadapi China dan Korut, Jepang Tingkatkan Anggaran Belanja Senjata
A
A
A
TOKYO - Jepang siap untuk meningkatkan anggaran belanja pertahannyan lagi, memecahkan rekor untuk tahun kelima berturut-turut. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan Tokyo untuk menentang Beijing di Laut China Timur dan melindungi diri dari kemungkinan serangan rudal Korea Utara (Korut).
Sebelumnya, Pyongyang baru-baru ini menunjukkan kemajuan dalam program rudalnya saat melakukan uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam ke arah Jepang. Kebuntuan Tokyo dan Beijing atas klaim rantai kepulauan di Laut China Timur, dimana kedua negara mengklaim berdaulat atasnya juga semakin bertambah panas.
Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe memerlukan USD50 miliar dari parlemen. Jika disetujui, 2,3 persen dana itu akan dimasukkan kedalam pengeluaran pertahanan negara. Kementerian Keuangan belum memeriksa permintaan tersebut sebelum dikirim ke legislator .
Salah satu bagian terbesar dari anggaran militer, sekitar USD1 miliar, digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan rudal Patriot PAC-3. Peningkatan kemampuan itu meliputi jangkauan dan akurasi untuk penyebaran pada tahun 2020 seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (1/9/2016).
Militer Jepang juga ingin mengembangkan kapal selam baru dengan kemampuan pengawasan yang canggih, bekerjasama dengan Amerika Serikat (AS) membuat rudal pencegat generasi baru, membangun 2.000 unit mobile ampibi di dekat Nagasaki, serta mengirim personel tambahan ke Filipina dan negara Asia lainnya.
Selain itu, dana tersebut juga bisa digunakan untuk membeli jet tempur tambahan jenis F-35 Fighter dari AS dan mengembangkan rudal anti kapal yang lebih baik.
Sebelumnya, Pyongyang baru-baru ini menunjukkan kemajuan dalam program rudalnya saat melakukan uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam ke arah Jepang. Kebuntuan Tokyo dan Beijing atas klaim rantai kepulauan di Laut China Timur, dimana kedua negara mengklaim berdaulat atasnya juga semakin bertambah panas.
Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe memerlukan USD50 miliar dari parlemen. Jika disetujui, 2,3 persen dana itu akan dimasukkan kedalam pengeluaran pertahanan negara. Kementerian Keuangan belum memeriksa permintaan tersebut sebelum dikirim ke legislator .
Salah satu bagian terbesar dari anggaran militer, sekitar USD1 miliar, digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan rudal Patriot PAC-3. Peningkatan kemampuan itu meliputi jangkauan dan akurasi untuk penyebaran pada tahun 2020 seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (1/9/2016).
Militer Jepang juga ingin mengembangkan kapal selam baru dengan kemampuan pengawasan yang canggih, bekerjasama dengan Amerika Serikat (AS) membuat rudal pencegat generasi baru, membangun 2.000 unit mobile ampibi di dekat Nagasaki, serta mengirim personel tambahan ke Filipina dan negara Asia lainnya.
Selain itu, dana tersebut juga bisa digunakan untuk membeli jet tempur tambahan jenis F-35 Fighter dari AS dan mengembangkan rudal anti kapal yang lebih baik.
(ian)