Kuba Berpesta Rayakan Ulang Tahun ke-90 Fidel Castro
A
A
A
HAVANA - Ribuan orang berpesta bersama di Havana Malecon yang berada di pinggir laut hingga Sabtu dini hari. Mereka berpesta merayakan ulang tahun mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro yang ke-90. Mereka memutar lagu-lagu Latin semalaman mengalahkan badai listrik di kejauhan yang menerangi malam.
"Ini adalah hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepadanya, pesta ini. Untuk 90 tahun terakhir, dan untuk 90 tahun yang akan datang!" kata penari Leydis Campos (25) seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/8/2016).
Penghormatan terhadap Fidel Castro tidak hanya dengan cara konvensional seperti pameran foto tentang hidupnya hingga yang unik dengan membuat cerutu terpanjang di dunia, berukuran 90 meter. Sosok Fidel selama ini memang identik dengan cerutu yang menempel di mulutnya.
"Fidel adalah hal terbaik yang terjadi di negara kita," ujar seorang penjual balon, Aldo Zamora.
Fidel Castro adalah pemimpin revolusi Kuba pada 1959 dan membangun negara itu menjadi negara komunis. Ia menyerahkan tampuk pimpinannya kepada sang adik, Raul Castro pada 2008 karena penyakit usus yang hampir membunuhnya.
Sejak saat itu, ia jarang muncul ke hadapan publik dan tampak semakin lemah. Ia juga tidak akan tampil di depan dalam perayaan di hari ulang tahunnya meskipun ia sempat bertemu dengan sekutu Kuba, Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang tiba di Havana pada Sabtu dini hari.
"Ini adalah hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepadanya, pesta ini. Untuk 90 tahun terakhir, dan untuk 90 tahun yang akan datang!" kata penari Leydis Campos (25) seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/8/2016).
Penghormatan terhadap Fidel Castro tidak hanya dengan cara konvensional seperti pameran foto tentang hidupnya hingga yang unik dengan membuat cerutu terpanjang di dunia, berukuran 90 meter. Sosok Fidel selama ini memang identik dengan cerutu yang menempel di mulutnya.
"Fidel adalah hal terbaik yang terjadi di negara kita," ujar seorang penjual balon, Aldo Zamora.
Fidel Castro adalah pemimpin revolusi Kuba pada 1959 dan membangun negara itu menjadi negara komunis. Ia menyerahkan tampuk pimpinannya kepada sang adik, Raul Castro pada 2008 karena penyakit usus yang hampir membunuhnya.
Sejak saat itu, ia jarang muncul ke hadapan publik dan tampak semakin lemah. Ia juga tidak akan tampil di depan dalam perayaan di hari ulang tahunnya meskipun ia sempat bertemu dengan sekutu Kuba, Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang tiba di Havana pada Sabtu dini hari.
(ian)